14 Chirashizushi [08.10.2020]

4.1K 739 179
                                    

Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan uang.

Mungkin Beomgyu akan menampar mulut orang pencetus pertama kali kalimat itu jika bertemu dengannya.

Semua hal di dunia ini membutuhkan uang. Bagi Beomgyu, semua akan baik-baik saja jika memiliki banyak uang.

Beomgyu duduk di bangku tepi jalan pada malam hari seperti biasa. Ibunya meminta untuk jangan pulang dulu. Segala sesuatu di rumah sedang kacau.

"Aku bekerja sepanjang waktu dan yang kau lakukan selama ini hanya menghabiskannya."

Malam ini begitu dingin. Beruntungnya ia keluar dengan memakai hoodie lusuh miliknya. Setidaknya ia tidak perlu menggigil keterlaluan.

"Kau tidak memberiku apa-apa!"

Jalanan gelap dan sepi. Untuk wilayah di sudut kota hal ini biasa. Tidak ada apa-apa di tempat ini kecuali hanya kesengsaraan.

"Jika aku tidak mendapatkannya aku akan mati."

"Menurutmu anakmu juga tidak akan mati karena kelaparan?!"

"Berikan saja padaku!"

Tidak lagi sepi jika kau tinggal di apartemen bertetangga dengan keluarga yang berantakan. Bagi tetangga Beomgyu mungkin mereka seperti hiburan.

"Tidak bisakah kau membiarkanku bernafas dengan tenang sehari saja?"

Hiburan yang datang hampir setiap hari untuk menghilangkan sepi.

"Kau membuatku sesak tinggal di rumah ini! Kau menukar kehidupanku bahkan kehidupan anakmu demi tubuh rusakmu yang menjijikkan!"

"Siapa yang menyuruhmu menikahi orang sepertiku? Kau yang datang padaku, ingat? Pergi saja. Melarikan diri sana jika kau tidak suka."

Sudah Beomgyu bilang, kebahagiaan itu membutuhkan uang.

Uang untuk melarikan diri.

Karena terjebak selamanya di tempat itu adalah takdir terburuk yang tidak ingin Beomgyu terima selama sisa hidupnya.

"Hei, kau mau?"

Beomgyu mendongak mendapati suara seseorang berbicara padanya. Seorang gadis berambut panjang  merah muda mengulurkan sesuatu padanya. Sebuah susu kotak rasa vanila yang bahkan tidak bisa sering Beomgyu beli selama ini.

"Aku tidak menerima pemberian dari orang asing." Jawab Beomgyu pelan.

"Aku tetanggamu, bodoh."

Beomgyu tau. Hanya saja mereka tidak pernah bicara. Setiap malam Beomgyu sesekali melihatnya membawa seorang pria masuk ke dalam apartemen. Pria itu berganti-ganti setiap saat.

Seorang pelacur memberinya susu kotak.

Gadis itu sengaja meminum susu kotak itu lebih dulu baru mengulurkannya kembali pada Beomgyu. Tanda ia tidak menyuntikkan apapun di dalamnya. Dengan begitu Beomgyu baru percaya dan menerimanya.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang