7 Sushi [17.07.2020]

5.9K 1K 223
                                    

-Jangan lupa vote & comment demi kelanjutan work ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jangan lupa vote & comment demi kelanjutan work ini. Terimakasih.-

.

STEPHEN KING memang yang terbaik untuk orang berselera horror seperti Beomgyu. Dia duduk manis bersila di sofa dengan pandangan terus menatap ke layar tv. Begitu antusias sampai mungkin melupakan bahwa Soobin juga duduk di sebelahnya.

Dua bos pizza ukuran besar sudah terbuka di atas meja. Soobin sudah menghabiskan berpotong-potong begitu pula dengan kentang goreng serta beef burgernya. Lagi-lagi daging sapi, pikirnya ketika sadar.

Dia juga rela memberikan salah satu minuman sodanya untuk Beomgyu. Jatah Soobin memang dua biasanya. Tetapi adik tirinya itu sama sekali tidak menyentuh makanan hasil delivery pesanannya.

"Kau tidak mau?" Soobin mengulurkan gelas minuman soda pada Beomgyu. Sedotannya sudah tertancap.

Beomgyu menggeleng pelan. Rambut pirangnya sempat terkibas sampai menutupi setengah mata. "Kau memberiku susu kotak tadi pagi dan aku menghabiskannya. Aku tidak boleh makan lagi sampai besok."

"Jadi saat jam istirahat di sekolahmu tadi kau tidak makan?"

Tentu Soobin tau jawabannya. Beomgyu patuh akan aturan menjaga berat badan.

"Kau harus makan, Beomgyu. Lambungmu bisa terluka."

"Bukankah aku sudah terbiasa terluka?"

Anak ini benar-benar tersiksa semasa hidupnya. Soobin tidak habis pikir. Selama ini ia makan apa yang ingin dimakannya. Porsinya selama ini sangat besar itulah kenapa dia bisa tumbuh hampir setinggi dua meter. Soobin tidak bisa membayangkan bagaimana perihnya perutnya hanya diisi oleh beberapa lapis daging sapi dan dua susu kotak. Siapapun pasti mempunyai riwayat maag karena itu.

Soobin mengambil bungkus burger yang lain dan menyerahkannya pada Beomgyu. "Makan."

Beomgyu menggelengkan kepala menolak seperti biasa, kali ini bibirnya mengatup rapat seperti orang cemberut.

"Aku bersumpah tidak akan mengadukanmu."

"Menonton saja dengan tenang."

"Kau harus makan, Beomgyu."

"Jangan menghancurkan suasana film!" Beomgyu terdengar merengek.

Soobin melirik pada layar tv dengan filmnya yang baru mulai beberapa menit. "Baik. Aku akan memutus layanan streamingnya."

"Jangan."

"Kalau begitu makan!"

Tanpa sadar Soobin membentak. Beomgyu nampak menelan ludahnya dengan susah payah. Mata bulatnya menatap ngeri pada kakak tirinya.

Tangan kurus itu mengambil bungkusan burger dengan hati-hati. Mata Soobin terus menatapnya tanpa henti menunggunya makan. Perlahan bungkusan dibuka.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang