11 Shiizakana [22.09.2020]

4.8K 811 135
                                    

-Jangan lupa vote & comment demi kelanjutan work ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jangan lupa vote & comment demi kelanjutan work ini. Terimakasih.-

Ayo ramaiin komennya~

.

IKATAN pertemanan sama sekali tidak mereka miliki. Namun Yeonjun tau sejak awal bahwa orang satu kelasnya yang bernama Soobin itu tidak 100% pendiam seperti yang biasa ia lihat.

Yeonjun yang sudah lama berada di tim basket sekolah sangat mudah untuk membaca pergerakan orang. Tangan besar Soobin mencoba untuk meraih Beomgyu. Gerakan yang tidak ada kalem-kalemnya. Jika saja Yeonjun tidak menahannya, mungkin saja bahu Beomgyu bisa remuk akibat cengkramannya.

"Jangan memperlakukan dia seperti barang, hei!" Yeonjun menegurnya dengan tegas.

Soobin nampak tidak terima. "Memangnya kau siapa?"

"Tidak peduli aku siapa tapi aku tidak memerlukan status kakak tiri untuk melukainya."

Ucapan itu bagaikan ledakan kilat di langit saat hujan. Baik Soobin maupun Beomgyu merasa tercengang. Perkataan yang begitu berani dilontarkan oleh orang luar untuk menilai sebuah keluarga baru.

Yeonjun meraih tangan Beomgyu, menggenggamnya dengan begitu lembut. Menariknya pelan membawanya keluar dari rumah. Tidak mempedulikan Soobin yang memakinya.

Beruntungnya Soobin masih memiliki batasan dalam memperlakukan orang luar. Kalau dengan Taehyun mungkin sekarang mereka sudah melakukan baku hantam.

Yeonjun membukakan pintu mobilnya untuk Beomgyu. Waktu tidak terduga ini akhirnya datang. Yeonjun hanya merasakan sesuatu tidak beres itu saja.

"Sebenarnya aku tidak boleh makan ice cream." Kata Beomgyu ketika mobil mulai melaju. Terdapat getaran suara tidak enak keluar darinya. "Bisa antarkan aku ke lokasi pemotretan saja, kak Yeonjun?"

Yeonjun pun sudah tau. Mana mungkin tipe orang seperti Beomgyu mau jalan dengannya. Tipe orang yang penuh kethati-hatian serta menjaga jarak dengan orang asing.

Sayangnya kewaspadaannya salah karena ternyata bukan hanya orang asing yang dapat membahayakannya.

"Ah okay. Dimana lokasi pemotretannya?"

"Di kolam renang pusat kota."

Yeonjun tercengang saat mendengar kata kolam renang. Mungkinkah Beomgyu akan melakukan pemotretan semi vulgar? Ini kan musim panas. Bisa saja dia sedang menjadi model minuman penyegar atau barangkali promosi baju renang.

Tanpa Yeonjun sadari, kedua pipinya memerah dan menghangat. Dia sangat mudah mengekspresikan diri.

Realitanya di luar dugaan. Alih-alih melihat model basah-basahan, Yeonjun hanya dapat menemukan model tiduran di bangku santai tepi kolam renang.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang