Netra Soo Young melebar saat melihat sosok lelaki yang berdiri di balik pintu yang baru terbuka. Lelaki itu di sini. Mau Apa?!
"Kamu? Ngikutin saya ya?!" Kilat laser terpancar dari mata Soo Young pada lelaki di hadapan. Ia tidak habis pikir, bisa-bisanya lelaki itu membututinya sampai ke sini. Huh memang menyebalkan!
Sorot tajam mata Soo Young seakan membunyikan alarm tanda bahaya pada Wendy yang langsung bersuara memecah ketegangan.
"Eh h-haha Bu Soo Young ini gimana? Ini Pak Nam Joon, narasumber kita." Wendy geram sekali dengan tatapan seperti laser militer dari Soo Young yang akan melenyapkan Nam Joon begitu saja. Cubitan kecil terus ia layangkan pada Soo Young yang menggerutu kesal.
"HAH?! Lo ko gak bilang dia orangnya sih?" Bisik Soo Young ke Wendy.
Aneh, kedua lelaki di hadapan justru bercengkrama penuh kehangatan. Alis Soo Young dan Wendy mengerut melihat interaksi keduanya.
"Joon, disini juga lo." Ujar lelaki putih yang sedari tadi sudah berada di ruangan itu.
"Iya nih. Hyung kenapa di sini juga?"
"Biasa jemput istri. Kapan nyusul?" Tanyanya menggoda Nam Joon.
"Ini juga lagi ketemu calon, doain ya hyung."
Tawa kedua lelaki itu menggema, sedangkan Soo Young dan Wendy masih setia dengan tatapan kebingungannya. Kenapa tertawa? Apa yang lucu?
"Permisi Bu Soo Young, Pak Nam Joon, acaranya 10 menit lagi dimulai. Mari silahkan menuju panggung." Seorang mahasiswi panitia bernama Yerim menghampiri mereka. Ia kemudian menggiring kedua narasumber itu untuk segera bersiap memasuki auditorium.
Sepanjang seminar berlangsung, Nam Joon tidak berhenti menatap bagaimana menariknya wanita bernama Park Soo Young. Caranya berjalan, berbicara, tersenyum, sungguh menarik. Tidak jarang pula lesung pipi terbentuk tanpa ia sadari.
Riuh tepuk tangan terdengar ketika seminar itu selesai. Soo Young hendak bergegas meninggalkan auditorium. Namun sayang, langkahnya terhenti ketika merasakan sebuah tangan kekar menggapai tangannya.
"Soo Young-ssi." Suara berat itu terdengar. Soo Young membalikan badan menuju si pemilik suara dan menghela napas saat tahu lawan bicaranya kali ini. Netra mereka bertemu.
Soo Young terpaku diam saat tanpa diduga Nam Joon mengeluarkan plester dan mengobati luka di tangannya.
"K-kamu ngapain?"
"Luka kamu belum diobatin. Ini salah saya, saya minta maaf."
"Iya udah saya maafin kok." Soo Young langsung menarik tangan ketika lukanya sudah tertutup plester berwarna kuning dan bergambar kartun. Wajah judes ia pajang dengan sangat jelas untuk menentang tegas pikiran bodoh yang mengitari kepala.
"Nama saya Nam Joon, Kim Nam Joon. Bukankah lebih baik kita saling kenal?" Nam Joon mengulurkan tangan sambil tersenyum simpul pada Soo Young yang langsung meninggalkannya.
"Maaf. Tapi saya ada kelas sekarang. Permisi." Telapak tangan lelaki yang masih setia terulur itu sama sekali tidak diindahkan Soo Young. Bohong jika Soo Young mengatakan lelaki itu tidak tampan. He's damn gorgeous! Aura dewasa, bijaksana, dan berwibawa sungguh melekat di dirinya. Namun, Soo Young lebih memilih untuk tidak mengenal lelaki itu. Ia tidak mau mengecewakan kekasihnya yang berada di negeri Sakura saat ini.
Senyuman tipis kembali tersimpul di bibir manis Nam Joon. Tantangan adalah sesuatu yang menarik baginya. Dan mungkin, perempuan itulah tantangan barunya.
"Memang menarik."
Kini sebuah ruangan dengan jajaran buku menjadi tempat Nam Joon berada. Ini adalah ruangan Taehyung, sahabatnya. Taehyung adalah manusia setan yang memborong semua pekerjaan dalam satu waktu mulai dari dokter, dosen, bahkan hingga menjadi laki-laki incaran semua wanita.
"Lu kenapa senyum-senyum sendiri hyung? Jadi serem gue." Taehyung bergedik ngeri saat melihat Nam Joon tersenyum sendiri. Aneh memang. Baru kali ini ia melihat manusia bernama Kim Nam Joon yang terkenal akan kepintaran tersenyum sendiri sambil menatap langit seakan sedang membayangkan sesuatu.
Nam Joon tidak berhenti dari aksinya. Mungkin pikirannya saat ini hanya penuh akan bayangan perempuan penarik perhatiannya.
"Hyung, lo jangan-jangan suka sama mahasiswi di sini ya? Wah hyung, lo pedofil? Inget umur udah 31 tahun masa suka sama bocah!"
"Paan si lu Tet, ga lah."
"Trus siapa nih cewenya?" Taehyung penasaran, sungguh. Setahu dirinya seorang Kim Nam Joon tidak mudah tertarik pada wanita. Sudah ada ratusan wanita yang telah mencoba mendekatinya, namun sayang mereka harus mengubur dalam-dalam harapan mereka untuk menarik perhatian seorang Kim Nam Joon. Sulit, memang.
"Dosen arsitektur." Dua kata yang terucap di bibir seorang Kim Nam Joon membuat mata Taehyung hendak keluar dari rongga.
"Wah wahh yang mana nih? Dosen arsi cewek tuh banyak. Dari yang gadis sampe yang janda juga ada hahhaa."
"Gila lu Tet. Masa gue sama janda." Tawa Tae Hyung menggema seisi ruangan saat berhasil membuat pipi Nam Joon merah padam dilanda kekesalan.
"Hahhaa, aduh maap hyung ngakak gue. Jadi siapa orangnya?"
"Park Soo Young." Tiga suku kata itu berhasil membuat pupil Taehyung semakin melebar. Ia menghamburkan ratusan pertanyaan pada Nam Joon untuk memastikan. Benarkah? Park Soo Young?!
Iya, benar perempuannya Park Soo Young. Seorang dosen cantik yang hatinya sudah diambil seorang lelaki di negeri sakura.
Seketika Nam Joon terdiam. Benarkah? Apa tidak ada harapan? Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAYS OF LOVE - NAMJOY
FanfictionLove has its own way to find you - xoxo Tentang cinta yang mempertemukan Park Soo Young, seorang professor muda dengan Kim Nam Joon, seorang CEO berkharisma. Bagaimana jika gadis itu telah memiliki kekasih? Akankah lelaki itu menyerah?