WAYS OF LOVE - NAMJOY

Baby Boy

Nam Joon kini telah berbaring di sebuah ranjang sementara Soo Young berlarian ke sana ke mari mencari sebuah kompresan untuk menurunkan panas tubuh kekasihnya.

Gurat kecemasan terlihat jelas di wajah cantik Soo Young saat Nam Joon kini terbaring lemas di hadapannya dengan sebuah handuk hangat di kening. Mata lelaki itu perlahan membuka setelah satu jam tertutup. Wajah cantik yang kini tengah mengkhawatirkannya menjadi pemandangan terbaik kala ia membuka mata. Ribuan pertanyaan yang Soo Young berikan seolah memberi tahu Nam Joon seberapa khawatir Soo Young padanya.

Kening Soo Young mengerut juga bibir mengerucut saat melihat Nam Joon justru hanya tersenyum sementara dirinya panik setengah mati. Sebenarnya Nam Joon ini kenapa?!

"Saya alergi daun mint."

Terjawab sudah alasan kondisi Nam Joon yang drop tiba-tiba. Semuanya bermula saat ia mencicipi makanan yang seharusnya tak masuk ke dalam tubuhnya. Semua nekat ia lakukan hanya demi menjaga harga diri perempuan yang ia cinta. Tak apa, setidaknya ia bisa merasakan bibir plum itu lagi.

"Kamu bisa gak sih jaga diri kamu sendiri?!" Soo Young benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Nam Joon. Lelaki itu nekat melakukan semua ini bahkan dengan risiko yang tidak main-main. Sebuah pukulan kecil Soo Young berikan pada Nam Joon agar lelaki itu sadar akan perbuatannya yang berbahaya. Nam Joon hanya bisa meringis saat celotehan Soo Young tak henti menghujani dirinya.

"Engga. Saya harus dijagain sama kamu." Oh tuhan! Soo Young tak tahu lagi harus bagaimana bersikap pada Nam Joon yang kini justru berlaku seolah tak terjadi apa-apa. Perempuan itu mengusap kasar wajahnya saat benar-benar pasrah dengan Nam Joon yang keras kepala. Saat Soo Young hendak beranjak dari tempat, sebuah genggaman meraih tangannya.

"Apa lagi?!"

"Mau dipeluk." Bola mata Soo Young memutar saat Nam Joon kembali dengan mode manjanya. Kini hadirlah kembali anak lelaki bertubuh besar yang bergelayut manja.

Permintaan seorang Kim Nam Joon memang tidak bisa dilawan. Sebuah tangan kekar yang melingkar membuat benda di balik rusuk kiri Soo Young bedetak tak karuan. Tak ada suara, sepertinya lelaki itu telah menyelam ke dalam bunga tidurnya. Syukurlah, setidaknya Soo Young bisa bernapas lega.

Mata yang terpejam dengan bibir pucat tak berwarna kini tengah terparkir manis di bahu kanan Soo Young. Lelaki yang tadi melatih jantung Soo Young tengah tertidur pulas. Netra Soo Young diam-diam memperhatikan wajah yang damai itu. Jemarinya perlahan mengarah pada kulit lembut yang sedari tadi melambai-lambai. Kesempatan untuk memjelajahi setiap inci wajah rupawan itu membuat senyuman manis terlukis di bibir Soo Young. Ternyata anggapan semua orang tentang sifat keras Nam Joon itu salah. Mereka hanya tidak bisa menemukan sisi manis lelaki itu, salah satunya dengan tidak dapat melihat wajahnya saat tertidur pulas seperti yang Soo Young lakukan saat ini. Tak akan ada yang tahu pula bahwa jiwa seperti seorang 'anak lelaki' akan melekat saat Nam Joon tenggelam dalam bunga tidurnya. Iya, tidak akan ada yang tahu, hanya Soo Young yang berhak tahu.

Jari telunjuk Soo Young memulai aksi jahilnya. Mata, hidung, hingga letak lesung pipi manis lelaki itu sudah berhasil ia sentuh. Tak ada respon yang Nam Joon memberikan membuat aksi jahil Soo Young semakin gencar. "Dasar kebo!" kekehan kecil lolos dari bibir Soo Young saat lelaki di hadapan benar-benar tak bergeming. Satu objek yang kini terpaku ditatap Soo Young hanyalah Nam Joon seorang. Jari telunjuknya semakin lancar menjalankan aksi jahil dengan menekan kecil hidung lelaki itu. Kekehan semakin terdengar jelas saat Soo Young puas dengan kejahilannya.

"Puas ya?"

Deg!

Kekehan Soo Young sontak memudar kala netra lelaki itu membuka dan menatapnya. Bola mata Soo Young membulat sempurna. Jarak mereka yang sangat dekat membuatnya refleks menjauhkan diri. Namun sayang, gerakan Nam Joon saat menariknya kembali terlampau lebih cepat. Lebarnya netra Soo Young benar-benar sudah mencapai batas maksimum. Debaran jantung yang berpesta di dalam mengalirkan darah ke sekirah pipi yang membuatnya bersemu saat dirinya berada tepat dalam kurungan tangan kekar lelaki itu.