Ego

309 46 0
                                    

Di sinilah keduanya berada, rooftop hotel yang menjulang tinggi menampilkan kecilnya daratan di bawah sana yang berhiaskan gemerlap cahaya lampu di bawah naungan gelapnya langit malam. Angin berhembus menusuk pori-pori. Dingin, tapi menenangkan.

"Sekarang kamu boleh nangis." Ujar Nam Joon seraya melepas genggamannya.

Percuma rasanya Soo Young berpura-pura. Entah mengapa lelaki itu bisa sangat peka. Seyuman kecil yang diperlihatkan Soo Young sama sekali tidak bisa megelabui Nam Joon. Netra kedua manusia itu beradu. Kehangatan Nam Joon berikan hanya melalui tatapan.

"Saya tau kamu mau nangis. Jadi jangan ditahan."

Tanpa menunggu satu detik pun, Soo Young langsung mengeluarkan cairan bening yang sedari tadi sudah ditahannya. Ia menangis mengeluarkan seluruh kekesalan. Luapan hati yang hanya bisa disalurkan oleh sebuah tangisan.

"Kamu boleh nangis sekarang. Tapi lain kali, kamu harus kuat Soo Young-ssi." Nam Joon menepuk pelan pundak perempuan yang sedang menangis itu. Entah apa yang terjadi pada Soo Young, Nam Joon hanya ingin perempuan itu merasa tenang dengannya. Kehangatan menyelimuti Soo Young saat berada dekat dengan lelaki itu. Hangat, sangat.

"Soo Young!!" Seorang lelaki penuh amarah tiba-tiba menghampiri mereka. Suaranya terdengar jelas walaupun di ruangan terbuka tanpa atap yang menaungi.

"Ohh jadi gini kelakuan kamu selama aku di Jepang?!" Luapan amarah mulai memenuhi dada Chanyeol saat melihat kekasihnya sedang berduaan dengan pria lain. Sorot matanya sungguh tajam seakan ingin menusuk dari dalam.

Belum sempat Soo Young mengeluarkan satu suku kata, lelaki itu langsung menarik paksa tangannya. Rahang Nam Joon mulai mengeras saat melihat seorang perempuan diperlakukan begitu kasar. Ditambah perempuan itu adalah Soo Young. Catat! Itu adalah Soo Young!

"Lo siapa hah?! Ini cewek gua. Gausah ikut campur!"

"Tolong jangan sakiti dia. Dia bukan perempuan yang berhak kamu sakiti." Nam Joon berucap tegas membuat gejolak kemarahan semakin meluap di diri Chanyeol.

Bughh..!

Satu pukulan dilayangkan Chanyeol dan mendarat di pipi mulus Nam Joon. Ancaman ia lontarkan pada lelaki yang sudah berani mengusik pacarnya. Amarah benar-benar sudah di ujung kepala. Ia mengumpulkan tenaga untuk melayangkan pukulan kedua, namun sayang, lawannya lebih cepat menangkis dengan tatapan datar seperti tak bernyawa.

"WAH LU NGAJAK RIBUT?! Sini lawan gua!" Chanyeol, lelaki itu langsung melintingkan lengan bajunya. Kesal di ujung kepala. Amarah memenuhi dada. Ia berpikir sepertinya ini semua hanya bisa diselesaikan dengan adu tenaga.

"Maaf, saya gak mau mengotori tangan saya. Tolong perlakukan Soo Young dengan baik, kalau tidak, mungkin kamu akan tahu akhirnya." Ucap Nam Joon dengan senyuman kecil.

Soo Young yang melihat perang dingin kedua lelaki di hadapan dengan tatapan tajam langsung menarik tangan kekasihnya untuk pergi dari sana. Ia tak ingin perang itu berlanjut.

Kini Soo Young dan Chanyeol sudah sampai di depan rumah putih bergaya american classic tempat wanita itu tinggal. Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Soo Young. Ia hanya bisa terdiam. Seluruh kata menghilang dari benaknya.

"Chagi, maafin aku. Kamu tahu kan aku cinta sama kamu. Aku cemburu liat kamu sama cowo lain." Chanyeol berucap sembari memegang tangan kekasihnya. Soo Young mengeluarkan seluruh penjelasan. Entah lelaki itu akan percaya atau tidak, setidaknya ia sudah berusaha.

"Iya aku tau, tapi tetep aja aku ga suka Park Soo Young!"

Soo Young mematung sesaat. Benarkah? Kekasihnya tega membentaknya? Lelaki itu berubah, bukan lagi Chanyeol yang ia kenal. Soo Young kecewa. Tidak pernah terpikirkan olehnya akan dibentak oleh lelaki yang mencintainya. Chanyeol benar mencintainya kan?

"Aku cinta sama kamu! Aku bahkan rela meluangkan waktu buat kita, sementara kamu? Kamu malah asyik sama cowok lain! Gimana aku gak cemburu?!"

Lagi, lelaki itu membentaknya. Seluruh penjelasan telah Soo Young ucapkan. Namun bukan perdebatan yang ia inginkan. Cukup lama adu mulut itu berlangsung, melelahkan.

"Udahlah sayang, kenapa kita malah ribut gini? Aku minta maaf, kamu ga marah kan sama aku?"

Soo Young yang kehabisan tenaga untuk melanjutkan perdebatan mereka akhirnya memilih diam. Senyuman tipis mungkin bisa meredakan perdebatan. Berat, sangat.

"Nah gitu kan cantik."

Lelaki itu menatap lekat wajah kekasihnya. Cantik. Soo Young memang cantik. Di sela perdebatan mereka bahkan terbesit pikiran kotor di kepala lelaki itu. Seketika tubuhnya bergerak maju ke tempat kekasihnya duduk dan berusaha mendekatkan bibirnya ke bibir merona Soo Young.

"Eitss. Mau ngapain?"

Gagal. Rencana lelaki itu untuk merasakan bibir manis kekasihnya gagal total. Gurat wajah kecewa kini tersurat di wajah Chanyeol. Selama tiga tahun ini, ia bertanya-tanya. Apa yang terjadi pada Soo Young? Mengapa sulit sekali untuk menciumnya?

"I'll give my first kiss only for my husband."

WAYS OF LOVE - NAMJOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang