'Sayang'

307 44 0
                                    

831, bukan semata-mata angka biasa. Maknanya adalah cinta. Di kamar itu, terihat seorang lelaki terlelap di sofa. Perempuan yang baru selesai akan ritual mandi malam menyelimutinya. Ditatapnya wajah lelaki itu yang tertidur dengan sangat tenang. Garis bibir Soo Young melebar membentuk sudut yang sangat sempurna untuk sebuah senyuman. Lelaki itu, tampan. Jari jemari lentik milik Soo Young perlahan menyentuh wajah dengan lekuk sempurna di hadapan.

"Panas banget."

Kekhawatiran menyeruak di dada Soo Young saat menyadari suhu badan lelaki di hadapannya terasa panas. Tak lupa juga dengan wajah pucat tanpa warna milik lelaki itu. Soo Young dengan sigap mengambil handuk hangat dan menaruhnya di kening Nam Joon.

"Pabo! Ngapain ngebahayain diri kamu buat ke sini?"

Soo Young berceloteh kecil sambil jari jemarinya terus mengusap lembut kulit halus lelaki di hadapannya. Ada rasa hangat menyelimuti hatinya. Entah apa nama perasaan itu, Soo Young pun tak tahu.

Sinar matahari pagi menerobos celah kaca yang tertutup gorden berhasil membangunkan Nam Joon dari lelapan. Dirinya tersenyum tat kala menyadari Soo Young sedang menikmati bunga tidur di dekatnya sambil terduduk. Melihat Soo Young tertidur dengan posisi tak nyaman, lelaki itu langsung membawa tubuh perempuannya terbaring di sofa dekatnya. Kini wajah tenang Soo Young dapat ia lihat dengan jarak sedekat ini. Senyuman tak dapat ia hindari saat menyadari bahwa akhirnya ia telah menemukan alasan sebuah kebahagiaan. Perempuan itulah jawabannya.

Jam yang terpampang di dinding kamar menunjukkan pukul 09.00. Soo Young mengerjapkan mata. Muka bengkak sehabis terbangun itu sangatlah lucu bagi Nam Joon yang melihatnya.

"Udah bangun?" Tanya Nam Joon yang langsung membuat Soo Young terperanjat kaget.

"Ayo kita pergi." Ujar lelaki itu.

"Mau kemana?"

"Cari sarapan. Trus anter saya beli baju. Bisa kan?"

Masih pagi, baru bangun. Tentu saja otak setiap manusia belum bekerja dengan baik bukan? Pemanasan pun belum. Begitu juga dengan Soo Young. Muka bantalnya menampilkan ekspresi melongo yang sangat lucu dan mungkin saja tak akan ditampilkan oleh perempuan lain di hadapan laki-laki.

Ting tong!

Suara bunyi bel kamar terdengar memecah Soo Young dari lamunannya. Nam Joon berjalan menghampiri pintu hitam klasik itu. Tak terkunci. Owhh jangan tanya lagi siapa pelakunya.

Pintu itu terbuka dengan mudahnya menampilkan seorang gadis dengan handuk putih yang membalut kepalanya. Nayeon, mulut perempuan itu menganga tak lupa juga dengan mata yang hampir keluar dari rongga. Terkejut? Tentu saja! Semua gadis pasti terkejut tat kala melihat seorang lelaki ada di kamar perempuan. Ralat! Mungkin kalimat yang lebih tepat adalah laki-laki incarannya ada di kamar saingannya!

"OPPA! Oppa ngapain di sini?!"

Mendengar suara familiar itu, mata Soo Young yang awalnya berat untuk membuka kini terbuka selebar-lebarnya seakan ada setrum listrik yang menghampiri. Perempuan itu langsung berlari terbirit-birit menghampiri pintu dengan wajah panik. Bagaimana tidak? Apa yang akan orang katakan jika ada lelaki di kamar wanita bukan?

Melihat Soo Young berlari menghampirinya, entah apa yang ada di pikiran seorang Kim Nam Joon, lelaki itu melingkarkan tangannya pada pinggang Soo Young yang sontak membuat jantung perempuan itu seakan berhenti seketika.

"Eh sayang udah bangun?"

Deg!

Sayang?! Oh tuhan apa yang telah terjadi pada lelaki ini? Apakah otaknya menjadi miring akibat kejadian semalam?!

Tatapan itu kembali lagi. Jalan komunikasi terbaik antara Soo Young dengan Nam Joon. Ingin tahu apa yang sedang kedua manusia itu bicarakan? Perdebatan. Melalui tatapan, Soo Young terus menggerutu kesal akan tindakan Nam Joon yang seakan memancing baku hantam.

Nayeon menampikan gurat wajah tak suka. Hatinya terasa panas saat melihat interaksi kedua manusia di hadapannya. Jangan lupakan juga dengan tangan Nam Joon yang masih setia melingkari pinggang 'saingannya'.

"Kalian ngapain di sini berduaan?!"

Soo Young panik. Bahaya jika Nayeon berpikir macam-macam bukan?

"Kita-" Baru saja perempuan itu membuka mulut untuk menjelaskan kebenaran, Nam Joon lebih sigap menginterupsinya.

"Tidur bareng. Ya kan sayang?"

Boom!

Nam Joon! Lelaki itu memang gila. Soo Young hampir saja kena serangan jantung akibat kalimat yang diucapkannya. Perempuan itu mencubit perut Nam Joon yang hanya berjarak kurang dari lima senti dari miliknya. Geram, itulah yang dirasakan Soo Young saat ini.

"Hooohhh..."

Soo Young hanya bisa menghela napas dan menggelengkan kepalanya saat tak mengerti sama sekali omong kosong apa yang dibicarakan lelaki itu? Tatapan isyarat yang dilontarkan Nam Joon sama sekali tak bisa ia artikan dengan baik. Pasrah, mungkin itulah yang bisa Soo Young lakukan kali ini.

Apa kalian penasaran bagaimana reaksi Nayeon? Muka perempuan itu berubah menjadi merah padam karena amarah yang sudah di ujung kepala! Ia langsung berlari meninggalkan kedua 'pasangan' itu. Bahaya jika ia tetap di sana bukan?

"HUAAA OPPA KAMU JAHAT SAMA AKU!!" Teriaknya.

Nayeon sudah pergi. Kini hanya tersisa Nam Joon bersama seorang gadis yang menatapnya ganas. Lelaki itu hanya bisa menelan ludah menerka-nerka apa yang akan dilakukan Soo Young setelah kejadian tadi.

"Sayang?! Woaahh daebak!"

Soo Young tak tahu bagaimana harus meluapkan kekesalannya pada Nam Joon. Kata-kata yang sudah dirangkainya seketika menghilang dari pikiran.

"Maksudnya apa?! Kalo Nayeon nanti bocorin soal ini trus-"

"Kamu harus bantu saya." 

Lagi dan lagi, belum sempat perempuan itu menyelesaikan kalimatnya, Nam Joon terlebih dahulu menginterupsinya. Oh tuhan, apa lelaki itu dulunya sering mengikuti lomba debat? Hobby sekali menginterupsi!

Terlepas dari manusia bernama Nayeon adalah salah satu impian bagi seorang Kim Nam Joon. Dirinya tak kuasa menahan desiran kegelian setiap kali melihat sifat manja Nayeon padanya. Ohh sungguh menggelikan! 

"Ishh gak mau! Itu kan bukan urusan saya?!" Soo Young melayangkan seluruh protesnya. Perempuan itu sungguh tak bisa membayangkan bagaimana jika ia menerima permintaan tolong lelaki di hadapannya. Pura-pura menjadi kekasih seorang Kim Nam Joon? Ohh tidak, terima kasih.

"Lohh saya kan udah bantu kamu juga terlepas dari mantan kamu dulu. Jadi sekarang gantian. Impas kan?"

"Woahh daebak!" Tak ada kalimat lain yang dapat keluar dari bibir manis Soo Young saat ini. Lelaki itu memang penuh kejutan!

Nam Joon kemudian berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Soo Young yang terus memaju-mundurkan bibirnya saat menggerutu kesal. Sungguh imut ekspresi itu.

"Yakk! Nam Joon! Pintunya rusak?! Jadi semalaman kita tidur ga dikunci?! Trus kalo ternyata ada yang macam-macam sama saya gimana?!" Soo Young  panik tat kala menyadari pintu kamar hotel itu telah rusak ulah tangan besi Nam Joon. Bayangkan saja, pintu hotel yang kokoh bisa berhasil didobrak olehnya! Nam Joon mungkin bukan memiliki tangan besi lagi, tapi tangan baja!

"Tenang aja, kemarin kamu tidur sambil meluk saya, jadi amann."

Blushh..

Semburan merah tercipta di pipi mulus Soo Young saat mendengar tuturan lelaki yang sedang santai berjalan memasuki kamar mandi.

"Oh god! Really?"

WAYS OF LOVE - NAMJOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang