Papa Mama

187 37 7
                                    

Kegugupan melanda perempuan dengan pipi terpanggang. Soo Young bersumpah ini bahkan jauh lebih membuatnya gugup dibanding sidang perkuliahan yang sudah tiga kali ia jalani. Walaupun mengenal pasti sosok yang akan ditemuinya saat ini, tetap saja debaran jantung tak karuan terasa terus menghujam. Melihat kekasihnya terlihat gelisah, Nam Joon langsung memegang tangan perempuan itu untuk menenangkannya. Kehangatan ia salurkan melalui sebuah genggaman tangan pada milik Soo Young yang terasa sedingin es. Bahkan dapat lelaki itu lihat wajah pucat tak berwarna milik perempuannya.

"Tenang aja, kan ada aku."

Kegugupan masih melanda diri Soo Young bahkan saat mereka sudah ada tepat di depan pintu kayu cokelat besar rumah itu. Tangannya masih terasa dingin walaupun sudah digenggam lelaki di sebelahnya.

"Kamu gapapa?" Tanya Nam Joon.

Ceklek..

Tiba-tiba pintu kayu itu terbuka memperlihatkan gadis dengan senyuman gummy yang terlihat kegirangan melihat tamunya kali ini. "Eonniiii!" Gadis itu langsung behamburan memeluk Soo Young dengan sangat kuat bahkan mungkin menyetarai kekuatan Samson! "Ini beneran eonnie Soo Young kan? Jennie ga salah kan?" Ujarnya yang membuat Soo Young terkekeh.

"Siapa tamunya Jen?" Suara menggema Jennie membuat seorang wanita yang menjadi peran utama kejutan ini keluar menghampiri. Nam Joon tersenyum puas saat rencananya berhasil kali ini. Wanita dengan dress biru itu mengerjapkan mata melihat sosok perempuan yang tengah berdiri di hadapannya sembari tersenyum semanis gula.

"Soo Young? Kenapa di sini?" Kebingungan melanda wanita berumur 58 tahun itu. Jelas saja ia bingung, agendanya hari ini adalah bertemu dengan sosok perempuan pilihan anak lelakinya. Sesuai janji, setelah ia mempertemukan Nam Joon dengan Soo Young, kini berganti anak lelakinya yang membawa perempuan pilihannya. Tapi, mengapa Soo Young yang datang kemari?

"Ma, ini Soo Young, perempuan pilihan Nam Joon."

Blushhh...

Pipi Soo Young mulai kembali terpanggang tat kala mendengar kata 'perempuan pilihan' yang keluar dari bibir manis Nam Joon. Oh ayolah, mana ada perempuan yang tak tersipu malu diperlakukan seperti itu!

Kedua bola mata Ibu Kim terlihat melebar seiring dengan mengetahui sebuah kenyataan. Alangkah sempit dunia ini. Perempuan yang ia kenalkan ternyata juga merupakan perempuan yang sama pilihan anak lelakinya. Senyuman selebar jalan tol tampak menghiasi bibir wanita itu sembari menggenggam tangan Soo Young dan mengajaknya masuk meninggalkan Jennie dan Nam Joon yang berdecak sebal karena ditinggal.

"Wahh jadi ini yang namanya Soo Young, cantik sekali." Pipi Soo Young semakin bersemu merah setelah dihujam pujian demi pujian dari seorang nenek di hadapan.

"Halo Soo Young, kenalin saya papanya Nam Joon." Seorang pria paruh baya menjulurkan tangan yang langsung Soo Young balas. Satu hal yang terlintas di pikiran Soo Young saat melihat pria itu, sangat mirip dengan Nam Joon!

"Ohh iya, halo om, saya Soo Young."

"Jangan panggil om, panggil aja papa." Satu kalimat lelaki itu bisa membuat Soo Young mematung seketika. Papa? Kini ia punya seseorang yang bisa dipanggil papa? Akhirnya satu keinginan perempuan itu tercapai. Sejujurnya ia ingin sekali memanggil ayahnya dengan sebutan 'papa' namun ternyata ibunya ingin ia memanggil ayahnya itu 'papi'. Agar sesuai dengan 'mami' katanya.

Soo Young disambut sangat baik dan hangat di keluarga itu. Ia bahkan serasa memiliki keluarga baru sekarang. Mereka saling berbagi cerita dan candaan yang membuatnya tertawa lepas tak ada beban.

"Prof, masak apa? Saya bantu ya." Langkah Soo Young terhenti saat melihat seorang wanita berkutik di dapur.

"Ck, jangan panggil prof. Saya bukan dosen kamu lagi." Sebuah protes Soo Young dapatkan dari wanita yang kini mengerucutkan bibirnya.

WAYS OF LOVE - NAMJOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang