"Mbak, Riana pengen berubah ke arah yang lebih baik lagi. Tapi, Riana tidak tau harus mulai dari mana."
"Gimana kalau ubah kebiasaan sholat bolong-bolong mu dulu. Sering waktu, semua akan ikut membaik," ujar Camelia memberikan saran.
"Iya mbak, Riana usahain."
"Jangan diusahain Ri, karena sewaktu-waktu kamu akan bosan. Tapi harus di jalani, anggap itu adalah kebutuhan pokok mu. Jika kamu tidak melakukannya, maka kamu merasa seperti ada yang hilang. Mau ngga, mbak beri tips agar tetap istiqomah dalam beribadah contohnya dalam sholat?"
"Mau banget mbak, apa?"
Riana semakin mendekatkan dirinya pada Camelia. Ia sangat penasaran sekali tips apa yang ingin dikatakan oleh wanita yang telah memberinya secercah harapan ini.
"Kamu pernah jatuh cinta?"
Dengan malu-malu Riana menganggukkan kepalanya pelan. Camelia tertawa kecil, melihat pipi Riana yang bersemu merah.
"Ri, fokus."
"Eh, iya mbak."
"Dulu mbak juga sholatnya bolong-bolong tapi suatu saat, mbak bertemu dengan seorang ustadzah yang pada akhirnya, dia menjadi guru ibadah mbak. Dia mengatakan, jika ingin terus melakukan sholat tanpa bolong-bolong, maka kita harus membuat sholat itu jatuh cinta pada kita. Dengan begitu, apapun kesibukan, lelah dan segala macam keadaan yang akan membuat kita berfikir untuk tidak ingin melaksanakan sholat, maka kita tidak akan memikirkan itu semua."
"Hah! Emang bisa ya mbak?" ujar Riana seperti tak percaya.
"Bisa banget. Jika ingin membuat sholat jatuh cinta sama kita, maka dengan perlahan kita mulailah sholat. Suatu saat, saat dirimu lelah ataupun telat bangun pagi, maka dengan ajaibnya, kamu akan terbangun dengan sendirinya karena kita juga telah jatuh cinta pada sholat yang membuat kita tidak bisa meninggalkan rasa cinta kita. Disaat seperti itu, kita hanya terus berfikir untuk tetap sholat, walau ada saja segala keadaan membuat kita malas."
Riana menyinggungkan senyumnya selebar mungkin. Kini beban di dadanya perlahan-lahan telah hilang entah kemana. Ia senang akan hal tersebut. Berkat sosok wanita beberapa bulan yang telah memperkerjakan dirinya, ia merasa mempunyai semangat beribadah lagi.
"Riana bersyukur bisa bertemu dan bahkan menjadi karyawan Mbak Cam. Jika saja Riana tidak bertemu dengan Mbak Cam, entahlah, Riana tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya."
"Jika kamu ngga bertemu dengan Mbak, mungkin diluaran sana ada seseorang yang juga akan memberimu saran seperti Mbak. Selama kamu masih mau berubah ke arah yang lebih baik, kamu akan selalu didatangi oleh orang-orang yang ingin melihatmu baik dan mengajakmu untuk berbuat baik juga," ujar Camelia.
"Alhamdulillah, salah satu orang baik itu adalah mbak."
Camelia tersenyum kecil menaggapi ucapan Riana. "Mbak ngga sebaik yang kamu kira. Udah, mbak ke dalam dulu ya," ujar Camelia menyisakan tanda tanya pada Riana.
"Iya mbak, Riana juga mau kedepan," ujar Riana pada akhirnya. Ia tidak ingin menaggapi lebih jauh perkataan bosnya barusan. Camelia mengangguk. Ia pun pergi meninggalkan Riana.
***
Keesokan harinya setelah Camelia melaksanakan shalat subuh, ia bergegas membersihkan semua yang menjadi rutinitasnya setiap hari minggu. Sambil membersihkan, ia juga membuatkan sarapan pagi untuk orang tuanya. Seperti pepatah 'sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui yang artinya sekali mengerjakan sesuatu maka akan dapat menyelesaikan pekerjaan lain atau juga bisa mendapatkan keuntungan sekaligus'
KAMU SEDANG MEMBACA
Camelia Rahma
SpiritualitéCamelia Rahma dan Abraham Fauzi, dua orang yang berbeda watak itu telah dipertemukan oleh takdir secara unik digerbang sekolah. Mereka dipertemukan saat masa orientasi siswa baru dimasa putih abu-abu. Karena keterlambatan, membuat awal pertemuan me...