Keesokan harinya Atha, Camelia dan Carissa. Mereka bertiga bersiap-siap untuk berangkat ke Semarang. Awalnya apapa dan Mama Camelia hendak ikut juga ke Semarang. Namun, Papa Carel mendadak diberitahukan akan ada reuni teman sma mereka dulu. Jadi, mau tidak mau papa pun tidak bisa ikut dengan mereka. Begitu pula dengan mama yang akan ikut serta di acara sekolah Papa Carel.
Dengan menggunakan mobil yang sering Camelia gunakan. Camelia dan yang lainnya pun berangkat menuju Semarang dengan Atha yang menyetir mobil. Selama diperjalanan, tak jarang Carissa bercerita yang mengundang gelak tawa Camelia dan Atha. Apalagi cara bicaranya yang agak sedikit lancar diantara anak seusianya. Sangking puasnya bercerita, beberapa menit kemudian Carissa sudah lelap tertidur di kursi belakang. Tidak mau tidur Carissa terganggu, Camelia pun pindah ke kursi belakang.
Kini tinggal mereka berdua yang masih terjaga. Keheningan pun melanda setelah Carissa terbawa ke mimpi indahnya. Entah mulai dari mana Atha harus mencairkan suasana, apakah dari kata tanya seperti bagaimana keadaanmu? Atau sekedar berbincang tentang kepulangannya ke Indonesia. Entahlah, namun kata-kata yang keluar dari bibirnya, bukanlah kata-kata yang telah dipikirkannya barusan.
"Terima kasih ya," ucap Atha tulus menampilkan sosok Ayah yang jarang menampilkan senyumnya yang menawan itu.
Jika bukan karena sosok seseorang yang masih berada didalam hati Camelia, mungkin Camelia saat ini dan sebelumnya sudah jatuh sekali lagi dalam pesona seorang laki-laki. "A, apa mas?" tanya Camelia yang sempat bengong akibat pikiran masa lalunya
"Terima kasih," ulang Atha
"Oh itu, iya mas sama-sama," balas Camelia dengan kikuk takut Atha mengetahui apa yang tadi dipikirkannya.
Setelahnya, keheningan kembali terjadi di antara mereka selama diperjalanan. Percakapan kembali terjadi saat mereka telah sampai di Semarang menuju ke rumah Atha.
"Alhamdulillah tidak lama lagi kita sampai. Nanti kalau tiba dirumah istirahat saja ya, pasti kamu lelah. Apalagi Carissa yang tidur di pangkuanmu," ucap Atha melihat Camelia dari kaca mobil tengah.
"Tapi mas ...," ucap Camelia tidak enak.
"Sudah tidak apa. Disana cuma ada mama dan papa. Pasti mereka juga tau kalau kamu lelah habis perjalanan jauh."
"Baiklah mas."
Setengah jam kemudian, akhirnya mereka telah tiba di rumah Atha. Setibanya mereka disana, mereka disambut oleh Mama dan Papa Atha yang telah berada didepan pintu, menyambut kedatangan mereka.
"Assalamualaikum," ucap Atha dan Camelia hampir bersamaan.
"Waalaikumsalam. Silahkan masuk nak. Cucu mama tidur rupanya. Sini biar mama yang membawanya ke kamar," ucap Papa Atha.
"Biar Atha saja, Pa. Carissa udah ngga seperti dulu lagi, sekarang dia udah gede berat lagi. Atha aja ngga bisa lama-lama menggendongnya," ucap Atha yang masih tetap menggendong Carissa yang tengah tertidur pulas.
"Bbaiklah, ayo sayang ikut mama," ucap mama Atha yang menyalurkan tangannya untuk menggandeng tangan Camelia.
"Iya ma," jawab Camelia.
Setibanya di ruangan keluarga, Mama Atha menyodorkan minuman pada Camelia dan beberapa cemilan.
"Minum gih teh nya, nak. Biar kamu merasa enak kan."
"Iya ma."
"Kalau begitu mama kebelakang dulu ya. Mama mau lihat masakan mama tadi."
"Boleh aku ikut ma?" tanya Camelia.
"Istirahat saja dulu nak. Kamu tadi kan dari perjalanan jauh. Pasti Atha sudah katakan tadi di mobil kan! Minum teh dulu ya. Nanti kalau udah enak kan, bisa bantuin mama didapur," ucap mama Atha memberi pengertian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camelia Rahma
EspiritualCamelia Rahma dan Abraham Fauzi, dua orang yang berbeda watak itu telah dipertemukan oleh takdir secara unik digerbang sekolah. Mereka dipertemukan saat masa orientasi siswa baru dimasa putih abu-abu. Karena keterlambatan, membuat awal pertemuan me...