Entah mati rasa mana lagi yang harus aku rasakan,rasanya semua sama kecuali kiko.Kiko,rasanya enak tau-Al.
•••
Rintik hujan ini,
Adalah hujan pertama yang berisi kegundahan,
Aku menyebutmu dalam setiap doaku. Tapi kali ini,nampaknya doa saja tidak bisa melindungimu,
Wanitaku,atau para wanitaku?jaga diri baik-baik ya,
Doaku selalu menyertaimu,dan ragaku selalu untukmu.
"Udah Shraf ngelamunnya?," tanya Oji yang tiba-tiba duduk disebelah Ashraf. Ashraf hanya menyungging senyum palsunya kali ini.
"Rachel atau Tolle?," tanya Oji yang mentap rintik hujan diluar gubuk yang mulai turun dengan derasnya.
"Maksudnya?," tanya Ashraf tak mengerti.
"Tidak perlu berbohong pasal perasaan. Hati adalah tempat paling suci,jangan munafik," ucap Oji.
"Ga tau. Kehilangan keduanya secara bersamaan itu menyakitkan,"
"Jika kehilangan keduanya namun dalam jangka waktu tidak bersamaan apakah tidak akan sakit?,"
"Jauh lebih sakit,"
"Jangan egois,pilih salah satu. Jangan menjadi pemberi harapan palsu,dan meninggalkan kisah pilu," ucap Oji sok puitis yang langsung ditinggalkan oleh Ashraf.
"Dasar labil," gumamnya ketika melihat punggung Ashraf mulai menjauh.
•••
"Pertanyaan ini sebenarnya sudah saya pendam sejak tadi,bolehkan saya bertanya?," ucap Ustadz Rizal yang mulai tak sabar.
"Tentu," ucap Divva mantap.
"Bagaimana bisa kamu seorang muslimah tidak mempunyai mukenah,apakah kamu tidak sholat?maaf jika pertanyaan saya menyinggung perasaan kamu," ucap Ustadz Rizal dengan nada datar. Divva tersenyum.
"Tidak. Jauh,sebelum insiden itu terjadi,saya sudah tidak sholat. Dan insiden itu datang,sama saja. Saya juga tidak sholat," jawab Divva enteng.
"Insiden apa?," tanya Kapten Mario yang mulai tak paham.
"Keluarga saya,dulu adalah keluarga harmonis. Bahkan kami sangat bahagia,Papa,Mama,Reki,dan saya. Disetiap waktu, kami selalu bercanda dan bersenang-senang layaknya keluarga diluar sana. Namun satu yang tidak pernah diajarkan oleh kedua orang tua saya,sholat. Saya dan Reki tidak pernah diajarkan untuk sholat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau dan Negara
Teen Fiction[𝕗𝕠𝕝𝕝𝕠𝕨 𝕕𝕦𝕝𝕦 𝕤𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒 💖] Namaku Rachel, usiaku 17 tahun, kelas sebelas, gaul, dan lumayan pintar. Aku sama seperti remaja pada umumnya. Aku suka stalking para abdi negara. Mungkin hanya itu yang membedakan aku dengan...