-19-

24 4 12
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"𝐆𝐮𝐞 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐬𝐢𝐚𝐩 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮,𝐤𝐞𝐜𝐮𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐨." --𝐑𝐚𝐝𝐣𝐚.

•••

"𝐀𝐤𝐮 𝐤𝐢𝐫𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡,𝐭𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡."--𝐆𝐞𝐫𝐫𝐲.

•••

"Kita bergerak setelah semua personel lengkap," ucap Kapten Mario dihadapan para aparat gabungan itu.

"Siap!" jawab mereka serempak.

Panas terik matahari bukanlah alasan untuk mereka tidak membantu satu sama lain. Kapten Mario,Kapten yang akan memimpin misi kali ini. Pimpinan dari markas besar tentara angkatan darat yang gagah itu akan memimpin kegiatan pencarian hilangnya remaja secara misterius.

•••

"Jika sampai jam 11  siang mereka tidak kembali,maka mereka tidak selamat.." ucapan kakek tua tadi masih menghantui pikiran Radja kali ini. Apakah ia akan kehilangan ayahnya?tidak.

"Masih jam 9," ucap Diego menepuk bahu Radja pelan. Radja hanya mampu mengangguk.

"Gue ikut kalian, gue ga pernah tau kapan gue juga bakal ilang," ucap Divva dengan wajah yang ditundukkannya.

"Ya,lo aman bareng kita," ucap Gerry dengan merangkul bahu Divva. Divva hanya mampu tersenyum,walau kali ini kehidupannya menjadi misteri.

"Dulu,ada apa dirumah ini?," tanya Galih dengan merubah pandangannya yang awalnya menatap langit-langit berubah menatap Divva. Divva diam tak berkutik sedikit pun.

"Div?,"

"Eh em anu,em ga ada apa-apa," bohongnya.

"Ga usa bohong,ketawan banget," cibir Diego dengan senyum liciknya.

"Gue mohon,setelah gue cerita,jangan pernah tinggalin gue," pinta Divva dengan rasa yang amat berat. Kelimanya hanya mampu mengangguk.

"Ini gue,Ladivva. Anak Septian Lalo,dan Denantha Ayu. Gue,punya kakak,dia cantik,dia baik,tapi sayang.."

"Kenapa?," tanya Gerry mengangkat sebeah alisnya. Divva hanya mampu tersenyum pedih.

"Dia udah pergi,"

"Ke?,"

"Ke surga. Dia itu,atlet. Dia selalu bikin Ayah Bunda bangga. Reki,anak yang dimata keluarga dia emang sangat pendiam,tapi hari itu gue bodoh. Gue tau dia kecewa, kecewa sama gue,"

Aku, Kau dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang