-03-

158 10 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Seorang gadis berambut pirang itu berjalan sangat anggun melewati koridor sekolah barunya. Berjalan santai dengan menggunakan earphone nya. Menyetel musik kesukannya dengan volume penuh, kebiasaan. Seolah itu adalah hal biasa. Di sampingnya sudah ada sosok laki-laki tampan yang menggandeng tangannya. Penampakan itu menbuat seisi sekolah seolah mendadak menjadi sosok iblis ketika menatapnya. Pasalnya yang bergandeng tangan dengannya adalah Aldeondra Diegonel Henzel. Sosok most wanted sekolah ini. Gadis sialan yang muncul darimana dia, pikir mereka yang menatapnya seolah tak suka. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum miring mengetahui tatapan iblis lawannya. Seolah ia adalah malaikat yang tak mempunyai kesalahan apapun.

"Jangan ditatap, mereka emang ga sopan." ucap Diego menatap adiknya, Rachel. Rachel yang dinasehati seperti itu justru berdecak malas. Dikira ia anak kecil apa? ia sudah kelas XI. Dan dimata Diego ia masih anak kecil berusia 3 tahun, begitu?. Ini yang tidak inginkan oleh Rachel. Bersekolah satu sekolah lagi dengan abangnya. Ia ingin bebas, bukan karena ia tidak suka. Tapi pasti akan ada mereka yang berbuat aneh-aneh pada dirinya. Bukan karena ia suka membuat ulah, tapi itu perbuatan penggemar-penggemar Diego yang tidak suka dengan kehadiran Rachel disisinya. Beberapa dari mereka memang tidak mengetahui bahwa Rachel adalah adik dari Diego. Bodohnya mereka berharap pada sosok Diego yang dingin seperti es batu berjalan.

Ya, hari ini Rachel resmi dipindahkan dari sekolah lamanya yang berada di luar negri. Bukan ia membuat onar, tapi karena orang tuanya ingin Rachel lebih dekat dengan mereka, jadilah ia dipindahkan menuju sekolah yang sangat berkelas. SMA Widya Ganesha. Sekolah Diego juga, Diego duduk dibangku kelas XII berbeda satu angkatan dengannya. Ini adalah masa sulit lagi bagi sosok Rachel. Ia harus beradaptasi lagi dengan makhluk-makhluk astral yang beraneka ragam. Yang dimaksud Rachel makhluk astral bukanlah setan penunggu sekolah ini. Melainkan teman-teman barunya yang ditatap menjijikan. Selama melewati koridor itu rasanya tak sampai-sampai. Dan benar adanya sekolah ini memang sangat besar nan megah. Bahkan disediakan lift. "Sekolah alay." batin Rachel menatap sekelilingnya. Sebenarnya tak ada yang aneh. Sama seperti sekolah pada umumnya, bahkan sekolah ini jauh lebih bagus dan istimewa, Rachel sinting.

"Dan inilah kelas barumu anak nakal," ucap Diego ketika berhenti didepan sebuah kelas.

Rachel mengecilkan volume musik kesukaannya itu. Menatap pintu besar yang ada didepannya kemudian beralih menatap Diego. Diego yang ditatap seperti itupun bingung, apakah ada kekurangan? pikirnya.

"Kamu tidak menyukai kelas ini?," tanya Diego memastikan keadaan adiknya apakah dia baik baik saja.

"Apaan si aku-kamu!," ucap Rachel berdecak malas. Pasalnya jauh ketika masih dirumah tadi mereka akan sepakat menggunakan kata lo-gue. Bukan aku-kamu.

Aku, Kau dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang