[𝖩𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗏𝗈𝗍𝖾 + 𝖼𝗈𝗆𝗆𝖾𝗇𝗍 𝗇𝗒𝖺 𝗒𝖺!✨]
•••
"𝚂𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚘𝚜𝚘𝚔 𝚖𝚊𝚝𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊." --𝐃𝐢𝐞𝐠𝐨.
•••
"𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭, 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢." --𝐺𝑒𝑟𝑟𝑦.
•••
Pria tampan berpangkat Bripda itu tak henti-hentinya menanamkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an pada hatinya. Berharap tak akan pernah ada kejadian mistis diluar sana yang menyangkut gadisnya. Ia memang baru mengenal sosok itu, baru satu bulan yang lalu. Dimana ia menilang sosok gadis anak kolong merat.
"Tadi anak Komandan bilang ada sesuatu, terus klakson buru-buru, ada apa ya Ndan?," tanya Ashraf dengan menatap sosok Komandannya dari kaca depan.
"Saya tidak mengerti dengan anak itu,"
"Ndan, ini jalan ga akan ada ujungnya bahkan kita udah jauh masuk ke wilayah hutan," ucap Fernanda yang sedaritadi mengemudi mobil polisi itu.
Semua orang menatap keluar jendela, benar saja bahwa saat ini mereka sudah jauh memasuki wilayah hutan.
"Ndan?," panggil Jeje lirih menatap sosok Komandan yang berada disebelahnya itu.
"Ya?," ucap Sean dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Itu," ucap Jeje dengan menunjuk dua gadis yang berdiri ditepi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau dan Negara
Teen Fiction[𝕗𝕠𝕝𝕝𝕠𝕨 𝕕𝕦𝕝𝕦 𝕤𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒 💖] Namaku Rachel, usiaku 17 tahun, kelas sebelas, gaul, dan lumayan pintar. Aku sama seperti remaja pada umumnya. Aku suka stalking para abdi negara. Mungkin hanya itu yang membedakan aku dengan...