-17-

18 5 0
                                    

[𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 ★ 𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊!❤️]

[𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 ★ 𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊!❤️]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Rumah apa ini," lirih Rachel menatap sekelilingnya. Tolle yang seorang pemberani kini hanya mampu menggandeng erat tangan Rachel.

 Tolle yang seorang pemberani kini hanya mampu menggandeng erat tangan Rachel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati," peringat Tolle pada Rachel dengan suara yang sangat lembut.

"Hel?,"

"Ya?,"

"Kayaknya disini aman, malem ini kita tidur disini ya, besok kita cari jalan keluar kalo udah ada matahari," ucap Tolle dengan mendekatkan diri di tangga paling pojok.

"Yakin?," tanya Rachel dengan tatapan ragu. Tolle mengusap pelan rambut Rachel, dan mengangguk dengan senyuman tulus.

"Jangan tinggalin Rachel sendiri ya?,"

"Iya,"

Rachel menatap ragu ke arah Tolle yang dengan mudahnya ia sudah duduk di tangga itu dengan anggun.

"Gue tau lo penakut, gue disini, lo dipojok aja," ucap Tolle dengan membersihkan bagian tangga yang akan diduduki oleh Rachel itu. Rachel sedikit tersenyum dengan perlakuan Tolle yang bisa dibilang perhatian.

"Tolle ga tidur?," tanya Rachel yang sedaritadi menatap Tolle yang terus-terusan menatap langit-langit rumah itu.

"Loh lo belum tidur? tidur gih," Rachel menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Kenapa?,"

"Gue takut, ntar gue tidur trus lo pergi. Gue kan penakut," ucapnya jujur.

"Oleh sebab itu gue ga tidur, gue jagain lo,"

Hanya sekali pengucapan, Rachel mampu mengenal siapa Tolle sesungguhnya. Bahkan dalam keadaan antara hidup dan mati seperti ini Tolle mampu menjadi sosok pelindungnya. Layaknya seorang ibu.

Aku, Kau dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang