My Life Story 7

20.4K 874 29
                                    

Maaf kalo part sebelumnya kurang greget. Otak mampet, lagi banyak kerjaan juga soalnya.

Dan untuk yang minta part hotnya, sabar dulu ya. Belum ketemu moment yang tepat.

Sahsa ini cewek baik-baik, jadi Author ngga bisa ubah alur gitu aja.
Nikmatin dulu yang ada, soalnya ini bakal panjang.
Mungkin bisa 10 atau 12 part.

Ngga papa kan.?

↓↓↓

Nada bahagia, ia merasa seperti sudah mempunyai keluarga utuh seperti keluarga-keluarga di luar sana. Ayahnya, neneknya, dan juga Sasha, Nada semakin yakin pilihannya itu tepat.
Ia juga bersyukur, rencananya berjalan lancar hari ini. Mulai dari mengunci guru lesnya itu dengan ayahnya di kamar, hingga kegiatan memasak plus makan bersama. Hanya tinggal satu lagi rencana yang harus ia jalankan.

Hari sudah akan gelap, dan Sasha sudah selesai dengan tugasnya untuk memberi les tambahan pada Nada, bahkan dari satu jam lalu. Ia terpaksa harus tinggal lebih lama di rumah itu karena diluar, hujan masih deras mengguyur. Dan sepertinya belum akan reda untuk beberapa saat kedepan.

Sasha dan Nada terlihat sibuk berbincang, mulai dari masalah belajarnya, kehidupan mereka sehari-hari, dan banyak lagi. Mereka juga terdengar beberapa kali tertawa saat berbagi cerita lucu atau konyol. Dan semua itu semakin membuat Nada nyaman saat tengah bersama Sasha.
Sedangkan Dani, pria itu masih belum lepas dari layar ponselnya sejak tadi. Dimanapun, jika ada waktu luang, ia selalu mengecek semua pekerjaanya. Ibunya juga masih terlihat nyaman dengan kegiatannya menyaksikan acara televisi.

"Pa, udah belum.?"

"Apanya, Nada.?" tanya Dani heran, karena ia merasa tidak menjanjikan sesuatu pada putrinya itu.

"Nada lihat papa sibuk terus dari tadi"

"Kamu mau apa emang.?"

"Anterin kak Sasha pulang"

Fokus Dani teralihkan, lalu menatap Sasha sesaat.

"Ngga papa, saya bisa pulang sendiri nanti. Masih ada angkot, ojek online juga bisa"

"Ngga bisa... " kata Nada cepat. Lalu membuat gerakan penolakan dengan tangannya.

"Udah gelap kak, terus masih hujan juga tuh. Nanti kalo ada apa-apa di jalan gimana.? Kalo sama papa kan aman, ada yang jagain. Yakan pa.?"

Dimanapun, jika sudah menyangkut ayah dan guru lesnya itu, Nada seolah sengaja membuat kalimat yang cukup aneh di dengar.

"Serius Nada, kakak ngga papa pulang sendiri"

"Ngga boleh. Pa, siapin mobil" perintah Nada pada ayahnya.

Tapi anehnya, Dani lekas berdiri dan berjalan ke arah kamarnya untuk mengambil jaket. Pria itu tidak menolak ataupun beralasan seperti sebelum-sebelumnya saat ia tidak mau menuruti apa kemauan Nada.

"Benar kata Nada, saya antar kamu pulang. Kalo kamu pulang naik ojek pasti basah, naik angkot juga kamu harus jalan dulu keluar komplek"

Sasha diam, ia juga merasa tidak enak jika harus menolak tersu-menerus. Apa lagi itu adalah ayah dari murid lesnya yang terlihat sudah sedia mengantarnya pulang.
Sasha berdiri, tapi wajahnya terlihat heran saat mendapati Nada masih duduk diam di tempatnya, begitu juga Dani.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang