My Life Story 8

20.4K 926 18
                                    

Satu minggu terakhir ini adalah hari yang cukup berbeda untuk Dani. Selain karena pekerjaan, ada satu hal yang terus membuat hatinya tidak tenang.
Entah apa itu, tapi jika ia ingat kejadian malam dimana ia mengantar guru les putrinya pulang satu minggu yang lalu, rasa khawatirnya kadang muncul secara berlebihan. Dani sadar, apa yang ia rasakan itu di luar kata normal. Tapi apa arti dirinya untuk wanita itu, dan apa arti wanita itu untuknya. Mereka tidak memiliki ikatan apapun sejauh ini.

"Pa, besok ke tempat kak Sasah ya, Nada jadi khawatir"

Dani dan Nada tengah duduk berdua menyaksikan acara televisi. Dan ternyata, apa yang dirasakan Dani sama seperti apa yang di rasakan Nada. Bedanya, Dani mempunyai alasan kenapa ia khawatir, sebab ia tau apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Nada.? Dani tidak pernah merasa menceritakan apa yang ia alami malam itu pada putrinya. Memang sengaja, karena Nada tidak seharusnya tau tentang masalah itu.

"Ngapain.?"

"Papa ngrasa aneh ngga sih.? Kak Sasha tiba-tiba minta ijin buat libur kasih les sama Nada, alasannya juga ngga jelas pa. Paling ngga, kita tau kalo Kak Sasha emang ngga kenapa-napa"

Sasha memang sudah meminta ijin dengan Dani untuk libur memberi les pada putrinya satu minggu yang lalu, tapi dengan alasan yang sebenarnya tidak terlalu jelas.

"Ya udah, kita ke sana besok"

Dan sesuai rencana, sore itu setelah Dani pulang dari tempat kerjanya, mereka langsung pergi menuju rumah Sasha.
Selain menuruti kemauan Nada, Dani juga ingin memastikan bahwa wanita yang pada terakhir kali ia melihatnya tengah menangis itu memang baik-baik saja.

"Papa masih ingat rumahnya Kak Sasha.?" tanya Nada setelah cukup lama duduk diam di kursi penumpang.

"Depan belok kiri, rumahnya ngga jauh dari sana" ucap Dani mengulang apa yang pernah di katakan Sasha waktu ia mengantarnya pulang malam itu.

Tapi Dani terlihat mengalihkan tatapannya ke arah samping, dan tersenyum. Entah, ia tidak habis pikir menjawab pertanyaan putrinya itu sama dengan yang di lakukan Sasha padanya.

Dan beberapa detik setelahnya, senyum Dani hilang saat matanya menangkap sosok yang terlihat baru saja keluar dari sebuah mini market dan hendak menyeberang jalan ke arah mobilnya. Ia menginjak pedal rem tiba-tiba, lalu menyakinkan diri jika apa yang di lihatnya itu adalah Sasha. Walaupun wanita itu terlihat mengenakan masker, tapi Dani tetap yakin itu adalah wanita yang akan ia dan putrinya temui.

"Katanya depan belok kiri" protes Nada saat sadar ayahnya itu justru mengerem dan menepikan mobil ke sisi jalan.

"Kamu lihat siapa yang lagi mau nyebarang ke sini.?"

Nada terlihat celingukan mencari sosok yang di sebut ayahnya. Dan saat menemukannya, ia tersenyum, yakin itu adalah guru lesnya. Gadis itu lekas keluar dari mobil, lalu berteriak memanggil Sasha.

Dan saat Sasha sadar itu adalah Nada, wanita itu terlihat cukup terkejut. Ia lekas membenarkan letak masker yang menutupi sebagian wajahnya.

"Nada, kenapa kamu disini.?" tanya Sasha heran.

"Tadinya mau ke tempat kakak, malah ketemu disini"

"Sama siapa.? Papa.?"

"Iya kak, tuh..."

Nada terlihat menunjuk ke arah mobilnya, dan di ikuti oleh mata Sasha yang juga menatap ke arah yang sama.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang