Maaf buat yang part sebelumnya banyak typo.
Ketuker nama sih sebenernya 😁.Soalnya kemarin itu nulisnya pas masih di kerjaan, tanggung bgt apa lagi sehari sebelumnya udah libur yakan.
Tapi ada satu org dr kalian yg selalu bantu Author buat koreksi.
Siapa itu.? 😁
Yang ngarasa silahkan komen di sini.
Terimakasih banyak ya
↓↓↓
Bahagia atau sedih dan berjuang atau pasrah.
Sasha bingung, hidupnya saat ini di hadapkan oleh beberapa pilihan yang sulit untuk ia ambil.
Ia bahagia, suami yang pengertian, ibu mertua yang baik, dan anak tiri yang sangat menyenangkan. Apa yang kurang dari keluarga barunya sekarang.? Tapi hati kecilnya selalu berbicara, ingatlah apa penyebab kamu ada di sana sekarang.
Ia bisa saja yakin berjuang untuk hati dan perasaannya sekarang. Tapi di sisi lain, ia juga di paksa untuk pasrah karena ia tidak mungkin berjuang sendiri.Abaikan semuanya, nikmati apa yang ada depan matamu sekarang.
Tidak, Sasha tidak mau seperti itu. Ia tidak mau jika ia hanya menikmati saat bibirnya tersenyum, wajahnya riang, atau suara nyaring tertawanya. Ia lebih menginginkan hatinya bahagia saat yakin orang yang ia cintai juga merasakan hal yang sama seperti dirinya.
Dan ia belum merasakan itu dari Dani. Setidaknya, ia menginginkan sebuah pengakuan agar ia benar-benar yakin akan apa yang ia rasakan dari dalam hatinya.
Mungkin masih terlalu cepat untuk sekarang, dan Sasha tidak tau harus menunggu berapa lama lagi untuk dapat mendengar pengakuan itu.Sasha mencoba tersenyum saat dari dalam mobil tempat ia berada sekarang, matanya menangkap satu sosok yang tengah melangkah menuju ke arahnya. Sosok itu adalah Nada. Selama seminggu terakhir ini, gadis itu selalu terlihat bahagia karena Sasha selalu mengantar dan menjemputnya saat pulang sekolah. Dan itu adalah hal baru dan hal yang sangat ia inginkan selama ini.
"Tumben telat, biasanya cepat banget kalo mau pulang"
"Iya bund, tadi kebetulan ada perlu sedikit sama guru. Biasa, ngurus anak-anak bandel"
Selalu masuk tiga besar siswa paling berprestasi, terkenal baik di kalangan guru-guru, tegas dalam bertindak dan membuat keputusan. Itu fakor-fakor yang membuat semua teman-temannya sepakat untuk menjadiakan Nada sebagai ketua kelas.
"Iya deh, ketua kelas udah pasti sibuk. Ya udah, buruan masuk"
Sasha berjalan memutar, lalu membuka pintu mobil dan duduk di kursi kemudi. Ia baru saja akan menyalakan mesin mobil, tapi satu sosok yang ia lihat dan berjalan menuju ke arah Nada membuat tangannya berhenti sejenak untuk memperhatikan.
Nada yang juga menyadari kehadiran sosok itu terlihat hanya diam, gerakannya terhenti tepat sebelum ia menarik gagang pintu mobil itu.
Tidak ada yang aneh untuk sesaat, tapi sedetik kemudian, sosok itu terlihat berlutut untuk menyamai tinggi badan Nada dan tiba-tiba memeluk erat gadis itu sambil menangis.Sasha baru saja akan kembali keluar mobil untuk memastikan, tapi gerakan Nada yang dengan cukup kasar melepas tangan wanita yang memeluk tubuhnya itu membuat Sasha terlihat terkejut. Bahkan aksi Nada yang cukup kasar itu membuat tubuh wanita yang tengah dalam posisi berlutut itu hampir saja terjatuh.
Nada terlihat membuka pintu mobil, tapi kembali berhenti saat wanita itu menahan tangannya.
"Lepas..."
Suara Nada yang meninggi dan gerakan kasar melepas tangan wanita yang menahannya itu semakin membuat Sasha terlihat terkejut. Ia sama sekali tidak pernah melihat Nada seperti itu selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN [dewasa] 21+ ll
Cerita PendekAnggap ini season keduanya ya gaes 😁 Yang penasaran sama season satu, silahkan mampir ke sebelah.