My Life Story 18

20.7K 787 13
                                    

Terlalu menyenangkan bagi Dani untuk berhenti dari gerakannya itu, apa lagi Sasha sudah sedikit demi sedikit juga ikut bergerak dari arah bawah. Terkadang, ia juga sengaja bergerak kasar. Membuat Sasha yang masih menyembunyikan wajah di ceruk lehernya itu mendesis keras.

Dani terlihat berusaha membuat napas dan tubuhnya serileks mungkin. Karena yang ia tahu, dengan berusaha untuk rileks dan tenang dalam bercinta bisa membuat ia bertahan lebih lama dari orgasme. Dan itu penting, apa lagi yang ia hadapai adalah wanita yang benar-benar baru pertama kali melakukannya. Mampu bertahan daru sensasi yang terasa samakin menggila sejauh ini saja adalah hal yang paling Dani sukuri sekarang.

Dani terlihat diam sejenak, merasa sensasi-sensasi gila itu sudah mulai berpusat pada kejantanannya, dan ia harus pintar mengatur gerakannya.
Tapi Sasha justru semakin bergerak liar di bawah tubuhnya, wanita itu seolah lupa jika suara desahanya bisa saja terdengar hingga keluar kamar karena terlalu keras.

"Jangan berhenti..."

Suara yang terdengar bergetar, deru napas yang semakim memburu, dan gerakan tubuh yang semakin agresif, Dani sadar, wanitanya itu tengah memburu orgasmenya.

Dani masih belum kembali aktif bergerak seperti tadi, tapi sesekali menekan kejantannya kuat. Dan itu semakin membuat Sasha merasa suaminya tengah mempermainkan letupan birahinya yang sangat besar itu. Apa lagi ia merasa sensasi-sensasi aneh sudah berhasil menguasai seluruh jengkal bagian tubuhnya. Dan Sasha hanya mampu bergerak mengikuti sisi liar wanitanya yang semakin menuntut lebih.

Tubuh Sasha bergetar, matanya tertutup rapat, dan gerakan tangannya seperti tengah mencari sesuatu untuk ia cakar.

Dani yang berniat untuk menenangkan istrinya yang tengah orgasme itu sedikit menegakkan tubuhnya dari atas tubuh Sasha. Lalu dengan lembut mengusap perutnya yang rata. Tapi Sasha merespon lain, wanita menyingkirkan tangan Dani dengan cukup kasar dari tubuhnya. Itu karena Sasha merasa, gerakan lembut Dani yang mengusap perutnya justru membuat tubuhnya semakin mengejang karena geli. Dan orgasme semakin bertubi-tubi menghajarnya tanpa henti.

Dani akhirnya memutuskan untuk diam, ia hanya terlihat sedikit menahan bagian pinggul Sasha yang terlihat mulai menggeliat ke arah samping. Itu juga sebagai bentuk usahanya agar penyatuan mereka tidak terlepas.

"Waw..."

Ucap Sasha tanpa sadar. Ia sendiri tidak menyangka respon tubuhnya akan sehebat itu menerima orgasme pertama dalam bercintanya tadi.

"Kamu ngga papa.?"

Sasha menatap Dani dan tersenyum. Suaminya itu benar-benar memberinya hal yang sangat istimewa malam ini.
Ia memberi gerakan aba-aba kepada Dani untuk mendekat, lalu segera meraih wajahnya dan menghadiahi ciuman di bibir sebagai tanda terimakasih.

Di sela-sela ciuaman, Sasha mulai terlihat bergerka dari arah bawah seperti sebelumnya. Ia tidak mau mementingkan diri sendiri, walaupun ia sudah merasa lemas dan letih. Sasha sadar, suaminya itu masih belum mendapat orgasmenya.

Dani seketika meleguh, rongga yang terasa semakin menyempit itu seolah kembali meremas kejantannya seperti beberapa saat lalu. Ia terkejut, tapi juga bangga karena Sasha masih mampu bergerak dengan keadaan yang sudah kacau seperti itu.

"Kamu bener-bener ya"

"Kenapa.?" tanya Sasha heran.

"Belajar dari mana, hem.?"

Sedikit bingung, tapi Sasha cepat mengerti.

"Yang ini.?"

Entah dari mana datangnya, Sasha tiba-tiba saja menggerakan otot-otot di sekitar kewanitaanya. Dan itu membuat Dani kembali mendesah keras karena kejantanannya seolah tertarik masuk semakin dalam tanpa harus bergerak.

"Iya, itu luar biasa sayang"

Dani memang harus mengakui bahwa itu memang hal baru baginya.

"Kamu suka.?"

"Banget..."

Sasha beberapa kali mengulangi aksinya, dan Dani memang benar-benar menyukainya. Ia bisa saja orgasme tanpa bergerak jika seperti itu terus menerus.

Menarik kejantanannya hingga hampir terlepas dari rongga Sasha, Dani akhirnya kembali bergerak dengan satu hujaman yang cukup keras. Bahkan hingga membuat tubuh Sasha tersentak karena efek ayunannya itu.

Melupakan rasa sakit akibat gerakan Dani pada tubuhnya, Sasha mencoba tetap bertahan dengan atraksi otot kewanitaanya itu. Dan tanpa sadar, gairahnya kembali naik secara perlahan. Sasha menarik tubuh Dani dalam pelukan, lalu menyusupkan wajahnya pada leher suaminya itu.

Semakin lama, sensasi-sensasi yang sama seperti beberapa saat lalu itu mulai datang kembali menguasai tububnya. Itu juga karena gerakan Dani yang semakin kasar dan ritmenya bertambah cepat.

"Tahan, aku sebentar lagi" ucap Sasha mengingatkan Dani yang sudah bergerak tidak beraturan. Ia yakin, suaminya itu tengah memburu orgasmenya.

"Ngg...ngga biss aaa"

Dani sudah hampir tidak bisa berbicara merespon Sasha. Ia benar-benar sudah sangat tinggi terbang di di atas langit, hanya tinggal menunggu waktu saja ia melayang di luar angkasa.

"Sebentarrrr..."

Bukan menjawab, Suara Sasha lebih terdengar seperti menggeram, berteriak tapi tertahan.

Sedangkan Dani, pria itu mati-matian bertahan dengan hal yang sangat mustahil itu. Ia tidak mungkin menahan orgasme yang sudah di ambang pintu dan akan segera mendobraknya keluar. Apa lagi, Sasha malah semakin bergerak liar di bawah sana.

Dengan satu gerakan terakhir, Dani akhirnya tumbang. Ia tidak mungkin mampu melepas penyatuan di saat Sasha justru semakin memeluk tubuhnya kuat. Dan pada akhirnya ia pasrah. Dani menumpahkan setiap tetes cairan cintanya itu di dalam rongga Sasha.
Wanita yang masih bergerak untuk mencapi orgasme keduanya itu juga pada akhirnya tumbang juga. Tubuhnya kembali bergetar dan kejang, matanya tertutup, dan suara desahannya yang keras ia bungkam dengan cara menyusup ke bagian ceruk leher Dani.

Tidak ada yang bersuara setelahnya. Dani baru bergerak saat suara napas Sasha terdengar halus, dan pelukan tangannya terasa lemah. Ia menegakkan tubuhnya, lalu melepas penyatuan dengan hati-hati.
Setelah benar-benar lepas sepenuhnya dari tubuh Sasha, Dani segera turun dari atas ranjang menuju kamar mandi. Ia juga sempatkan untuk mengambil handuk kecil, lalu membasahinya.

Segera kembali ke atas ranjang, Dani terlihat hati-hati membersihkan sperma yang keluar dari rongga milik Sasha. Cukup banyak, selain merasa khawatir, bercak merah yang bercampur dengan spermannya itu benar-benar meyakinkan Dani bahwa itu memang yang pertama untuk Sasha. Dan ia adalah pria paling beruntung yang bisa mendapatkannya.

Selesai dengan kegiatannya, Dani terlihat kembali ke arah kamar mandi. Ia mencuci handuk kecil yang ia gunakan untuk membersihkan tubuh Sasha, lalu melangkah kembali ke arah ranjang.
Ia menarik selimut untuk membungkus tubunya sekaligus tubuh Sasha. Lalu dengan perlahan menarik tubuh lemah istrinya itu ke dalam pelukan.

Tidak ada hal yang membuatnya ragu untuk mengakui Sasha sebagai wanita yang ia cintai mulai sekarang. Dengan semua yang sudah wanita itu lakukan kepada putrinya, ibu, serta dirinya sendiri, Dani yakin menjadikan Sasha wanita terakhir yang akan menemaninya di sisa hidup.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang