My Life Story 9

17.4K 905 75
                                    

Guys...

Ayah kalian baik kan.?

Pasti baik, buktinya kalian aja baik² 😊

↓↓↓

"Ngga ada yang perlu di sembunyikan lagi, kamu bisa cerita semuanya sama saya sekarang"

Akhirnya Dani kembali bersuara setelah beberapa saat diam karena menunggu Sasha dan putrinya itu reda dari tangis.

"Bapak mau saya cerita apa.?"

"Semuanya, kenapa kamu bisa seperti ini, dan apa penyebabnya"

Sasha terlihat menarik napas dalam, lalu menghembuskannya pelan dan mencoba kembali menenangkan dirinya sendiri.
Sedangkan Nada, gadis itu sudah tidak berada di pangkuan Sasha. Ia kembali duduk di tempanya semula, tapi tangannya masih menggenggam erat tangan guru lesnya itu seolah ingin memberinya kekuatan untuk menceritakan semua yang sudah ia alami.

Perlahan tapi pasti, Sasha mulai terdengar berbicara dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Sasha bercerita jika semua yang terjadi padanya itu bermula saat malam di mana Dani mengantarnya pulang waktu itu. Dan Herman, ayah Sasha itu berpikir keduanya memiliki sebuah hubungan.
Herman hanya takut, semua rencana yang sudah ia siapkan akan gagal karena anak perempuannya itu ternyata pulang dengan seorang laki-laki.

Semua masalah itu memang sudah Sasha dan ayahnya bicarakan jauh-jauh hari, dan Sasha tegas menolaknya. Ia sama sekali tidak mau jika dirinya menikah hanya untuk melunasi hutang-hutang ayahnya.

Dan puncaknya terjadi pada kemarin malam. Sasha di ajak ayahnya untuk datang ke rumah Baskoro, pria yang di siapkan Herman untuk menjadi menantunya. Karena Sasha memang tidak mau, dengan alasan menerima panggilan di ponselnya, Sasha kabur dan kembali ke rumah.
Itu yang membuat ayahnya murka dan terjadilah semua ini.

Sebenarnya, hubungan tidak baik antara Sasha dan ayahnya itu sudah di mulai jauh sebelum ini. Ayahnya yang seorang pemabuk dan hobi berjudi itu lah awal mula hutang-hutangnya semakin banyak.

"Terus apa rencana kamu sekarang.?" tanya Dani sesaat setelah Sasha selesai dengan ceritanya.

"Ngga tau pak, mungkin sekarang sudah waktunya saya pasarah dengan keadaan"

"Jangan gitu kak, Nada yakin papa bisa bantu kakak. Iya kan pa.?"

Dani diam, ia sendiri juga tidak tau harus menolong Sasha seperti apa.

"Sekarang kita pulang ke rumah, saya coba bantu ngomong sama ayah kamu"

"Jangan sekarang..."

"Kenapa.?" tanya Dani bingung.

"Di rumah lagi ada tamu"

"Baskoro.? Pria yang mau jadi suamimu.?"

Sasha terlihat menunduk.

"Iya..."

"Kebetulan banget malah kalo gitu"

Dani terlihat menghidupkan mesin mobil, lalu dengan tatapan tajam menginjak pedal gas bersiap untuk berperang.

Tidak membutuhkan waktu lama, mobil Dani sudah ada di tempat dimana ia pernah berhenti saat mengantar Sasha pulang malam itu. Tidak jauh dari mobilnya juga terlihat ada satu mobil lain berwarna putih, mobil dengan lambang bulat bertuliskan BMW itu terlihat sedikit memaksa Dani untuk meliriknya.

"Lumayan..." ucapnya dalam hati.

Mereka bertiga segera memasuki rumah, dengan Dani berjalan terlebih dahulu. Sasha sengaja berjalan di belakang, dengan Nada yang masih setia dengan genggaman tangannya.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang