My Life Story 15

19.1K 813 15
                                    

Peringatan, buat kalian yang baca ini harap tidak di waktu hujan.

Takutnya banjir 😂😂😂

↓↓↓

"Ke kamar mandi.?"

Sasha bertanya heran, tapi wanita itu masih tetap diam saat Dani mulai membuka pintu kamar mandi.

"Katanya belum mandi.?"

"Oh..."

Dani menurunkan Sasha dari tubuhnya pelan saat yakin keduanya sudah ada di dalam.

"Kamu mau tetap di sini.?" tanya Sasha saat ia melihat suaminya tidak kunjung bergerak setelah menurunkan tubuhnya.

"Iya..."

"Mau liatin aku mandi.?"

"Ngga..."

"Terus.?"

Dengan langkah pelan, Dani terlihat bergerak mendekat ke arah Sasha. Membuat wanita itu melangkah mundur dengan satu kakinya yang terpaksa ia seret.

"Ada sesuatu yang lebih mengasikan dari pada nunggu atau liatin kamu mandi"

Sasha terus berjalan mundur saat Dani terus saja melangakah maju. Hingga saat sadar tubuhnya sudah menempel dinding, wanita itu terlihat menggunakan tangannya untuk menahan tubuh Dani agar tidak semakin mendekat ke arahnya.

Sadar masih ada jarak karena Sasha menahan tubuhnya, tangan Dani mulai terlihat bergerak ke arah belakang tubuh istrinya itu, lalu dengan satu tarikan berhasil membuat tubuh Sasha menempel pada tubuhnya.

"Kamu marah sama aku.?"

Sasha mengangguk. Tangannya kini sudah terlihat mengalung pada leher Dani.

"Kenapa.?"

"Pertama, kamu bilang aku orang baru..."

"Bukan begitu..."

Cup.

"Ssttt..."

Dani terdiam saat tiba-tiba Sasha memotong kalimatnya dengan kecupan.

"Kedua, kamu lebih mentingin mantan istri kamu dari pada aku yang jelas-jelas lagi kesakitan..."

"Tapi... "

Cup.

Terbukti ampuh, Dani kembali terdiam saat Sasha mengulang aksinya lagi.

"Diem dulu..."

Dani yang sejak tadi memang terus saja menatap mata jernih Sasha justru terlihat tersenyum menahan tawa.

"Ah, kamu ngga bisa di ajak serius. Aku lagi marah malah kamu bercanda"

"Ya udah, oke, oke lanjutin..."

"Aku ngga tau harus mulai dari mana, tapi yang jelas, aku bahagia jadi salah satu bagian dari keluarga kamu, terutama untuk Nada. Dia bukan berasal dari rahim ku, bukan juga tumbuh karena Asi dari ku, dan satu tetespun, ngga ada darah ku yang mengalir di tubuhnya. Mungkin kamu masih berpikir kalo aku hanya perempuan yang datang karena sesuatu, dan aku bisa pastikan itu salah. Aku malah bersyukur sekarang, karena sesuatu itu bisa membawaku ke tempat dimana aku merasa bahagia. Ibu sudah ngga ada sejak aku kecil, dan kamu tau ayah gimana sekarang. Tapi disini, di rumah ini, aku bisa merasakan lagi hangatnya kasih sayang orang tua dari ibu kamu. Aku ngga tau harus menyiapkan berapa banyak kata terimakasih buat semua yang sudah kamu lakukan buat aku, tapi jika kamu memang membutuhkannya, aku siap"

Sasha tersenyum menyelesaikan kalimat panjang lebarnya itu.

Sedangkan Dani, pria itu sama sekali diam tidak bergerak sedikitpun. Ia merasa seperti baru saja jatuh dari langit menghempas bumi. Bukan hanya tubuhnya saja yang terasa remuk, hati dan jiwanya terasa hancur tak berbentuk.
Mendengar apa yang baru saja Sasha katakan, Dani merasa dirinya tidak lebih dari seorang pengecut. Jangankan untuk berkata jujur dan mengakui apa yang ia rasakan, ia justru buta dengan apa yang telah wanita itu lakukan. Bukan hanya untuknya, tapi juga untuk ibu dan malaikat kecilnya.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang