MANTAN

232K 1.5K 24
                                    

Ada yang alergi sama mantan disini.?

"Gue, mantan gue virus. Penyakit doang yang ada" jawab kaum gagal move on. 😂

Halo... Author hadir kembali dengan cerita baru, lama banget vakum dari dunia perwattpadan ya. 😁

Judulnya Mantan, bagi kalian yang pernah mati suri karena mantan, coba baca ini deh, siapa tau.... Mati beneran 😁

Reyner merasa baru saja menutup matanya beberapa menit yang lalu dan berniat untuk tidur. Walaupun ia sadar, ini belum memasuki jam tidurnya seperti biasa. Tapi ketukan pintu dan suara dari dua orang yang terus saja memanggil namanya dari luar kamar benar-benar membuatnya terganggu. Tanpa harus melihat, Reyner sadar, itu adalah suara kedua sahabatnya, Bayu dan Laura.

"Rey, buka woy. Mati lo ya..."

"Kita tinggal aja Beb, ngga ikut kali nih anak"

"Kamu gimana sih, terus rencana kita gimana kalo si kebo ini malah ngga ikut"

"Ah, bener juga"

Bayu dan Laura terlihat mulai kesal, julukan kebo memang pantas mereka sematkan untuk sahabatnya yang satu ini.

"Kamu deh coba bangunin, siapa tau dia buka pintu kalo yang bangunin suara cewek"

"Apa bedanya coba Beb, mau aku pake suara sambil mendesah juga ngga ada pengaruhnya buat Reyner."

"Ya udah, kita coba lagi. Kalo emg dia ngga bangun, kita tinggal aja"

"Rey..."

"Rey..."

"Rey..."

Cukup sudah, Reyner benar-benar sudah tidak tahan. Bukan hanya suara kedua sahabatnya itu saja yang sangat mengganggu, tapi bisa-bisa daun pintu kamarnya akan jebol jika terus dibiarkan. Reyner melempar bantal yang sempat ia gunakan untuk membekap kepalanya ke segala arah. Kesal, ia segera turun dari ranjang lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya kasar.

"Akhirnya, terimakasih Tuhan"

"Gue kira lo mati di dalem"

Bayu dan Laura terlihat lega, sahabatnya itu masih terlihat bugar walaupun dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Apa-apaan sih kalian, nyokap gue dibawah. Di usir baru tau kalian."

Mengabaikan Reyner yang terlihat kesal, Bayu dan Laura membuka pintu lebih lebar. Lalu memasuki kamar tanpa persetujuan terlebih dahulu.

Dengan sedikit berlari dan terlihat girang, Laura menjatuhkan tubuhnya pada ranjang Reyner. Lalu membentangkan tangannya seolah tengah menikmati empuknya kasur dari sahabat terbaiknya itu.

"Wah empuknya...."

Bayu yang melihat pacarnya tidur telentang di atas ranjang Reyner segara mendekat, lalu ikut merebah di sampingnya.

"Iya empuk, jadi inget ranjang di rumah kamu Beb"

Kalimat yang cukup mudah untuk dipahami itu membuat Laura seketika membalik tubuhnya, lalu menampar mulut pacarnya itu dengan cukup keras.

"Mulai deh, dasar otak kotor. Selangkangan mulu yang ada"

"Dih apaan, emang kasur di kamar kamu empuk kan.?" elak Bayu.

Reyner yang melihat kedua sahabatnya yang sudah menjalin hubungan hampir 5 tahun itu cekcok terlihat biasa saja, ia lebih tertarik untuk mencari ponsel yang lupa ia letakan dimana tadi. Jangankan hanya adu mulut, saling jambakpun Reyner sudah pernah melihatnya.

Mereka bertiga sudah berteman sejak bangku sekolah. Jadi, semua hal tentang Bayu dan Laura sudah tidak membuat Reyner terkejut. Walapun ia sadar, ia selalu menjadi pihak penengah di antara kisah cinta mereka yang sebenarnya tidak berjalan mulus itu.

Dulu, saat pertama kali Reyner mengetahui jika kedua sahabatnya itu tengah berkencan, ia sama sekali tidak percaya 1 persen pun akan bisa bertahan sejauh ini. Asal mereka berdua bahagia, tidak masalah jika ia selalu di buat pusing saat mereka tengah bertengkar.
Beralih dari kedua sahabatnya itu yang masih berdebat di atas ranjangnya, Reyner terlihat berjalan dan memasuki kamar mandi. Walaupun sangat malas, tapi ia ingin mengetahui kejutan apa yang akan diberikan oleh kedua sahabatnya itu. Bahkan, Bayu dan Laura sudah membuatnya penasaran sejak dua hari lalu.

Selesai dengan kegiatannya di dalam kamar mandi, Reyner bergegas menuju lemari bajunya. Ia sengaja tidak melirik ke arah ranjang tempat kedua sahabatnya berada, karena tanpa melihat ke arah merekapun Reyner tau tengah berbuat apa mereka sekarang.

"Ini bukan hotel, setan... "

Melepas ciuman, Laura terlihat turun dari pangkuan Bayu lalu kembali berbaring. Jangankan hanya berciuman, tertangkap basah saat tengah melakukan hubungan sex saja sudah pernah. Bagi Bayu dan Laura, tidak ada hal yang harus di sembunyikan dari Reyner.

Bayu terlihat turun dari ranjang Reyner, lalu berjalan menuju cermin tepat di belakang sahabatnya itu yang tengah menata rambutnya.

"Siap dengan kejuatnya, Tuan" ucapnya dengan senyum yang terlihat mencurigakan di mata Reyner.

"Jangan bilang lo mau lempar gue pake telor, tepung, terus disiram pake air comberan, ini bukan hari ulang tahun gue"

"Lihat aja nanti, ini lebih dari sebuah kejutan ulang tahun".

Mereka bertiga terlihat baru saja memasuki sebuah komplek perumahan yang cukup mewah. Reyner yang bertugas sebagai juru kemudi saat itu terlihat cukup tegang, selain karena penasaran, ini juga kali pertama Reyner berada di komplek perumahan itu.

"Mana rumahnya,?"

"Depan belok kanan, rumahnya di sebelah kiri"

Setelah beberapa saat, mobil mewah Reyner berhenti tepat di depan sebuah rumah yang cukup besar tapi terlihat sepi.

"Bener ini rumahnya, sepi gini. Salah kali Ra.?"

"Bener Rey, bentar gue telpon dulu orangnya"

Reyner keluar dari mobilnya terlebih dahulu, meninggalkan Laura dan Bayu yang tengah menunggu panggilan telponnya di jawab. Ia kemudian mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya, berharap mampu menenenagkan hatinya yang tiba-tiba saja bergemuruh.

"Aneh...." ucapnya pelan.

Baru merasakan beberapa hisap rokok yang ada di sela-sela jarinya, Reyner di buat terkejuat saat tiba-tiba seseorang muncul dari balik pintu gerbang rumah tempat mobilnya berhenti.

"Hai..."Ucap seorang wanita yang terlihat tersenyum manis berdiri tepat di depan Reyner. Membuat pria itu terkejut dan tidak sadar telah menjatuhkan puntung rokok dari jarinya.

"H.. hh Hai... "Balas Reyner gagap.

Mulutnya tiba-tiba saja sulit untuk terbuka.

"Apa kabar.?"

"Hem.... B.. Ba... Baik... "

Belum sempat mencerna hal yang tiba-tiba saja membuat tubuhnya kaku, Laura dan Bayu justru terlihat heboh keluar dari dalam mobil. Membuat otak Reyner kembali sadar, tengah berhadapan dengan siapa ia sekarang.

Nana, adalah nama yang mereka berempat sepakati dulu untuk memanggil wanita yang bernama asli Kirana Arabel itu. Dan ini adalah kali pertama Reyner bertemu kembali dengan wanita itu setelah 5 tahun.
Wanita pertama yang mampu membuat hati seorang Reyner luluh.

Yapsss, Nana adalah yang pertama dari segala hal tentang kisah asmara Reyner Artadinata.

Next part 2...

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang