My Life Story 14

18.2K 883 62
                                    

Oke, dramanya udah, konfliknya juga udah.
Kita tinggal masuk ke bagian.....

Ekheeemmm...

Bagiannn...

Ekhheemmm... Ekheemmm...

Bagiannnn apaaaa yaaaa...

😂😂😂

Yang senyum-senyum udah pada paham bgt berarti 😂.

Yekan... Yekan...

Wahhh senyum lagi deh 😂.

Iya deh senyum situ yang lebar, kalo bisa tarik bibirnya sampe kuping.

😂😂😂

↓↓↓

Dani terlihat baru saja memasuki rumahnya dengan menarik sebuah koper dan menuju dapur. Disana masih ada ibunya yang tengah membuat minuman, sedangkan putrinya berdiri membelakanginya. Dani mendekat, lalu berdiri di sebelah Nada.

"Kamu apa kabar.?" tanya Dani santai.

"Baik..."

Tapi putrinya itu malah terdengar menjawab pertanyaannya dengan nada datar.

"Lagi ngapain.?" Dani kembali bertanya. Ia takut jika sikap Nada yang terasa berbeda itu karena kejadian tadi.

"Bikin teh, papa ngga liat"

Kembali, Nada menjawab pertanyaan ayahnya itu dengan nada datar nan cuek.

"Ibu yang lagi bikin, bukan kamu"

"Sama aja, Nada lihatin ibu bikin teh juga sama kerja juga"

Entah harus bagaimana lagi, Dani merasa ada sesuatu yang terjadi pada putrinya itu.

"Bunda mana.?"

"Dikamar lagi istirahat..."

"Oh..."

Setelah melihat ibunya selesai membuat teh hangat, Nada terlihat mendekat lalu membawa teh bersama nampannya itu.

"Kamar atas apa kamar kamu Nad.?" tanya Dani setelah sebelumnya hanya merespon jawaban Nada dengan kata "oh".

"Kamar Nada lah, kamar atas ke kamar siapa pa.?"

"Kamar siapa.? Apa Nada lupa kalo guru lesnya itu sudah menikah dengan ayahnya.?" tanya Dani dalam hati.

Terlihat bodoh, Dani merasa otaknya lelet mencerna jawaban putrinya itu. Ia baru saja tersadar saat Nada sudah melangkah menjauh menuju kamarnya.

"Papa mau kemana.?"

Nada berhenti berjalan saat sadar ayahnya ternyata mengikuti langkahnya dari belakang.

"Eh.?"

"Kemana.?"

Dani kembali diam, ia sama sekali tidak tau kenapa putrinya itu bertingkah aneh.

"Keeeee... Kamar kamu lahhh"

Dani mencoba menjawab pertanyaan Nada dengan di ikuti sebuah tawa ringan, ia hanya berharap suasana yang tiba-tiba aneh sejak ia pulang dari kunjungan kerjanya itu cepat hilang.
Tapi gadis yang masih tetap berdiri diam itu masih saja menunjukan wajah tanpa ekspresi kepada Dani.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang