CERPEN [dewasa] 21+ ll

Ayah | Dendam ll {2}

Apa, putri kita.? 😱

Judul: Suamiku adalah mantan ayah mertuaku, dan anak tiriku adalah mantan suamiku, sedangkan tunangannya adalah mantan sahabatku. 😂

By: sinetron indosiar.

Eh tapi serius mau nanya, jadi kayak sinetron indosiar beneran ngga sih.?

Jadi takut kena azab gue. 😂

↓↓↓

Hari itu adalah hari yang cukup berbeda dari Arumi, hari yang biasanya hanya ia habiskan berdua dengan si kecil Alena, kini berubah dalam sekejap. Sejak dua hari kedatangannya disana, sudah banyak orang yang ada disekitarnya sekarang. Tanti adalah salah satu wanita yang di tugaskan Hendra untuk membantunya menguarus Alena.

Selain Bagas, Arumi terlihat cukup akrab dengan penghuni rumah itu. Sedangkan Siska, wanita itu hanya datang sesekali. Itupun jika Bagas dirumah setelah pulang kerja. Entah mengapa, mantan suaminya itu seperti menghindar untuk berinteraksi dengannya.
Dan hingga detik ini, belum ada satu orang pun yang mengetahui jika ia dan Hendra adalah pasangan suami istri, bahkan sejak mereka menikah dua tahun lalu.

Walaupun dilakukan dengan tertutup, tapi mereka adalah pasangan yang sah oleh negara dan agama. Hendra memutuskan untuk menikahi Arumi di Bali tanpa sepengetahuan Bagas. Dan Alena, malaikat kecil itu adalah bukti cinta antara keduanya.
Butuh waktu hingga dua tahun lamanya bagi Arumi menunggu untuk kembali ke dalam keluarga ini, bukan sebagai seorang istri untuk Bagas, melainkan ibu tirinya.

*Ha ha ha, puas sekali Author. Klean juga kan.?*

Dua tahun terakhir ini juga merupakan hal yang sulit untuk Hendra, ia benar-benar merasa sangat bersalah pada Arumi dan putri mereka karena harus meninggalkannya hidup berdua di Bali. Ia hanya mempunyai kesempatan bertemu mereka tidak lebih dari 4 kali dalam sebulan selama dua tahun ini. Dan itu sudah cukup, ia akan membongkar semuanya sebentar lagi. Lebih tepatnya, ia hanya tinggal menunggu hari yang tepat saja.

Hendra sudah memikirakan matang masalah ini jauh-jauh hari, dan ia sudah siap dengan konsekwensi paling buruk dari rahasia tentangnya dan Arumi jika ia membongkar semuanya nanti.

Siang itu, Arumi dan putrinya tengah berada di ruang tengah rumah Hendra. Terlihat sibuk mengikuti Alena yang baru saja belajar berjalan, kaki mungilnya seolah tanpa lelah melangkah mengelilingi ruangan itu.
Arumi tersenyum, putri tercintanya terlihat nyaman berada disana sejauh ini. Dan itu membuat ia sedikit bernapas lega.

Tapi senyum Arumi lenyap saat ia mendengar deru langkah mendekat, dan saat menoleh, Siska sudah berdiri didekatnya dengan senyum sinisnya itu.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, Arumi"

Seperti tidak tau malu, Arumi heran kenapa wanita dihadapannya itu  bertingkah layaknya pemilik rumah.

"Kamu bisa ngomong disini"

"Ngga, gue tunggu di luar sekarang"

Arumi menatap Alena sekilas, putrinya itu masih terlihat nyaman dengan berbagai macam mainan yang ada di sekitarnya.

"Mbak, tolong jaga Alena. Saya keluar sebentar"

Tanti yang berada di dapur berjalan mendekat, lalu tersenyum.

"Baik, Non"