My Life Story 19

35.5K 963 41
                                    

Pagi itu adalah pagi dimana Dani dan Sasha baru saja pulang dari acara bulan madu mereka di Bali. Tapi saat pulang setelah bepergian selama satu minggu itu, Dani dan Sasha harus sedikit merasa kecewa karena jangankan ada yang menjemput mereka ke bandara, saat tiba di rumah saja tidak ada orang satupun.

Itu karena Nada dan Ibunya tengah berada di rumah Mega. Memang, setelah berdebat lama dengan perasaannya sendiri, Nada akhirnya memutuskan untuk mencoba menerima ibu kandungnya itu kembali. Mencoba melupakan semua yang sudah terjadi, dan mencoba memulainya dari awal. Itu sebabnya ia tengah berada di sana sekarang, bahkan sudah dari tiga hari lalu menginap di sana.

Sedangkan Nani, wanita paruh baya itu juga hampir memiliki alasan yang sama seperti Nada. Tidak ada hal yang harus di panjang lebarkan sekarang, dan yang sudah terjadi biarlah terjadi. Ia juga dengan senang hati menerima ajakan mantan anak menantunya itu untuk ikut menemani Nada menginap. Selain sebagai bentuk permintaan maaf, dari hatinya yang dalam sebenarnya Mega sangat menghormati wanita itu.

"Ahhh, cape banget. Padahal naik pesawat tadi, tapi masih cape-cape juga"

Sasha kembali mengeluh saat kepalanya sudah berada di paha Dani yang ia gunakan sebagai bantal itu.

"Perasaan kamu jadi sering banget ngeluh cape loh akhir-akhir ini. Mau periksa ke dokter.?"

Benar kata Dani, akhir-akhir ini Sasha memang merasa mudah lelah. Padahal ia tidak melakukan kegiatan yang berlebihan.

"Ngga papa, cape doang kok. Nanti tidur juga ilang capenya"

"Jangan anggap remeh sayang, kita ngga tau kalo belum periksa ke dokter dulu. Kayak tadi pagi, kamu bawa koper dari hotel ke taksi aja ngeluh cape"

Selain sayang, Dani juga kerap memanggil istrinya itu Bunda, sama seperti panggilan Nada kepada Sasha. Sedangakan Sasha, selain juga memanggil sayang, wanita itu juga kerap memanggil Dani dengan Papa, sama seperti Nada.

"Nanti deh tunggu Nada pulang aja, kita ke dokter sama-sama"

Selesai dengan kalimatnya, Sasha langsung berdiri dari tidurnya di paha Dani.

"Kamu mau kemana.?"

"Ke kamar, mandi dulu"

Dani juga terlihat berdiri, lalu melangkah mengikuti Sasha.

"Kamu mau kemana.?"

"Mandi..."

"Ngga boleh..." potong Sasha cepat.

"Kok ngga boleh"

"Kamu bilangnya aja mandi, ujung-ujungnya minta ini, minta itu"

Sudah tertebak, Sasha tidak akan tertipu lagi dengan cara suaminya itu.

Dani bisa saja berkata mandi, tapi pada akhirnya akan berakhir dengan sebuah desahan yang saling bersahutan antara keduanya.

"Ya udah aku tunggu di kamar aja kalo gitu"

"Ngga boleh, kamu boleh naik kalo aku sudah selesai mandi. Oke"

Sasha masih terlihat kekeuh, ia tidak akan mengulangi hal yang sama untuk kedua kali.

Bukan kedua kali, entah sudah berapa kali kejadian itu terulang selama ini. Bukan hanya di kamar mandi, Sasha dan Dani pernah bercinta di dapur saat rumah sepi. Di ruang tengah saat ibunya dan Nada sudah tidur. Bahkan di dalam mobil saat keduanya masih berada di garasi sebelum pergi dari rumah. Hal yang menurut Sasha paling gila adalah, mereka pernah diam-diam bercinta saat tengah tidur bertiga bersama Nada di satu ranjang.

"Kalo gitu..." Dani berhenti berbicara di tengah kalimat. Lalu diam-diam memperisiapkan langkah, dan dengan tanpa aba-aba, pria terlihat langsung mengangkat tuhuh Sasha ke atas pundak. Lalu berlari menuju kolam renang dan lompat secara tiba-tiba.

CERPEN [dewasa] 21+ llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang