Malam kian pekat. Bising kendaraan dan lingkungan juga semakin berkurang. Mencipta malam yang seharusnya diisi dengan kesunyian tentram. Menemani setiap insan dalam pembaringan untuk terbang ke alam mimpi sembari menunggu hari berganti. Bukannya diisi dengan jeritan minta ampun yang melengking menjelang dini hari.
Seorang lelaki usia pertengahan dua puluhan yang malang kini tengah jadi bahan bulan-bulanan oleh sekelompok orang bertubuh kekar. Sudut bibirnya mengeluarkan darah, dan lebam biru-keunguan mulai terlihat disekujur tubuh dan wajahnya, tetapi orang-orang kekar tadi tetap tidak berhenti memukul dan menendang tubuhnya yang sudah terbujur lemah di atas tanah basah. Berteriakpun percuma. Gang buntu pinggiran kota jelas bukan tempat yang ramai dilewati oleh masyarakat awam, apalagi di waktu selarut sekarang.
"Stop."
Suara lain yang lebih dalam terdengar dari ujung gang. Nadanya sarat perintah, kontan membuat sekumpulan orang yang dari tadi tidak berhenti memukul langsung mundur beberapa langkah.
"A-ampuni saya, Boss. S-saya nggak bermak- akh!"
Laki-laki yang sejak tadi dipukuli hanya bisa meronta, batal meneruskan kalimatnya saat orang yang dia panggil 'Boss' justru melayangkan sebuah tendangan lain diperutnya ketika jaraknya sudah lebih dekat.
"Saya kan sudah bilang sama kamu buat bermain cantik. Memangnya kalau kamu sampai ketangkap pihak kepolisian, itu nggak menyusahkan kita semua?"
Pria yang semula berdiri menjulang dengan tatapan datar itu mendesis seram.
Ada jeda hening sejenak yang terasa mencekam kala sebuah seringai tertarik di bibir culasnya. Membuat semua orang segera waspada.
"Habisi dia."
Satu perintah mutlak. Putusan final yang keluar dari mulutnya sudah seperti vonis yang wajib dilaksanakan. Maka setelah langkah ringannya terajut menjauh dari dalam gang yang gelap, sekumpulan orang berbadan kekar tadi jelas kembali melakukan pekerjaannya.
Mengeksekusi habis orang-orang yang dianggap tidak mampu.
Dunia gelap memang selalu menjanjikan sesuatu yang mudah dan instan, tapi agar dapat bisa masuk dan terlibat didalamnya, butuh lebih dari sekedar keberanian untuk dijadikan jaminan.
Mereka mengenalnya sebagai B04.
Pemimpin yang dikenal selalu sempurna dalam melakukan tugas itu adalah jenis orang yang tidak dapat didekati dengan sembarangan. Tatapan matanya dingin, tajam, dan mematikan. Seolah, siapapun yang sengaja mencari masalah dengannya, hanya akan berakhir dalam timbunan tanah pemakaman. Tidak seorangpun pernah berani terang-terangan menatap wajahnya yang kerap tertutupi snapback itu dengan satu alasan; takut.
Sebab di lingkungan ini, dia adalah satu dari segenlintir orang yang paling dan patut untuk disegani.
Dia, si B04.
🔗⛓🔗⛓🔗
Notes;
Ini gelap banget anjir. Saking gelapnya sampai aku ganti tema wattpad dari dark ke light biar aku tau gif-nya udah sesuai apa belum wkwkw.
Daftar cast-nya akan dirilis setelah code name-nya Keara.
Terakhir di cek kayaknya nggak ada typo.
Bye.
Enjoy the show!
YOU ARE READING
Us ㅡBBH
FanfictionMengenai sebuah hubungan yang dibentangkan oleh perbedaan. Antara aku dan kamu . . . Dapatkah berubah menjadi kita? ⛓Warn: •Crime-Action •Non-baku •Some harsh words, slightly mature •Including a lot of crime scene and action Cover picture by me @wa...