29

263 80 58
                                    

𝐍𝐨 𝐕𝐨𝐭𝐞
𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

𝐍𝐨 𝐕𝐨𝐭𝐞𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ning!











Unknow

| C 19















Hyunjin yang langsung membuka layar ponselnya itu terbelalak. Pertama kali ia mendapatkan pesan singkat seperti ini adalah saat di mana Han meninggal. Dan Hyunjin tidak ingin merasakan penyesalan untuk yang kedua kalinya sehingga ia langsung beranjak dari sofa dan berlari menuju pintu keluar tanpa menggunakan alas kaki apapun.

Kakinya yang baru saja menaiki satu anak tangga itu terhenti secara mendadak. Dia merasa ada sesuatu yang janggal.

Kak Changbin kan mau ke warteg. Warteg di lantai bawah lah. Terus kenapa pesan ini seolah-olah ngasih kode biar gue ke kamar C-19? Masa iya Kak Changbin ke lantai atas dulu? Ngapain coba? Begitulah yang Hyunjin pikirkan dalam hati.



Tap.. Tap.. Tap..



Suara langkah kaki yang mendekat terdengar dari arah belakang Hyunjin membuat pemuda itu menegang seketika. Tangan kanannya menggenggam erat pegangan tangga yang berbentuk tabung. Sementara matanya terpejam erat karena tak ingin melihat siapa yang sedang berjalan mendekat ke arahnya pagi-pagi buta begini.



Tap.. Tap.. Tap..



Hyunjin ingin lari saja rasanya. Tapi kedua kaki pemuda Hwang itu sudah terlanjur gemetar membuatnya tidak bisa melangkah menaiki tangga barang sesenti pun. Salahkan Hyunjin yang terlalu penakut.

Sekitar dua menit sudah berlalu, dan langkah kaki itu sudah tidak terdengar. Lenyap begitu saja membuat rasa takut Hyunjin bertambah. Padahal ia yakin kalau suara langkah tadi sedang mengarah padanya. Suara pintu yang terbuka pun juga tak terdengar membuat rasa bingung Hyunjin timbul di sela-sela rasa talutnya.

Kemana perginya langkah kaki itu? kalaupun orang itu berputar balik seharusnya Hyunjin juga bisa mendekar langkahnya yang menjauh kan?

A-atau jangan-jangan di-dia lagi diem di belakang gue?

Hyunjin semakin mempererat pejaman matanya. Pesan-pesan menyeramkan yang semalam Hyunjin dapatkan tiba-tiba saja muncul dalam pikirannya dan berhasil menambah rasa takut Hyunjin dengan apa yang ada di belakangnya saat ini.



Puk!



Sebuah telapak tangan mendarat di pundak kanannya. Telapak tangan yang terasa mungil membuat tubuh Hyunjin semakin bergetar tak karuan. Aliran darah dalam dirinya terasa melaju lebih cepat akibat sang jantung yang memompanya dengan cara yang melebihi ritme dari biasanya.



Puk!



''Lo Hyunjin kan? Bu-bukan setan?''









BACK DORM ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang