END?

114 35 35
                                    

𝐍𝐨 𝐕𝐨𝐭𝐞
𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

''Duh, aku kangen banget tau sama Sisi!'' Ujar Hyunjin dengan senyum penuh kebahagiaan yang terukir jelas di bibir tebalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Duh, aku kangen banget tau sama Sisi!'' Ujar Hyunjin dengan senyum penuh kebahagiaan yang terukir jelas di bibir tebalnya.

''Sisi?'' Sang ayah yang tengah mengemudi menyeringit. Begitupun ibunya.

Sementara Yeji yang sudah mengetahui siapa Sisi yang dimaksud kakaknya itu hanya merotasikan bola matanya malas dan terus memperhatikan layar ponsel miliknya.

''Siapa Sisi? Kamu punya pacar?'' Tanya ibunya penasaran, tapi Hyunjin hanya membalasnya dengan cengiran lebar.

''Ck. Itu loh, Mah.'' Yeji yang sebenarnya tidak ingin ikut campur pun greget. ''Motor ninja kesayangan dia, namanya Sisi.''

Seketika kedua orang tuanya menegang di tempat. Bahkan ayahnya sampai kehilangan konsentrasi dan nyaris menabrak seorang pemuda yang tengah menyebrang di jalur penyebrangan kalau saja pria itu tidak buru-buru menginjak pedal remnya kuat-kuat.

''Papa ih hati-hati dong!'' Peringat Yeji kesal karena kepalanya yang sempat terbentur kursi kemudi di depannya.

''Gue gak salah lihat kan?'' Gumam Hyunjin tanpa sadar ketika melihat siapa yang nyaris di tabrak ayahnya.

''Kenapa, lo?'' Tanya Yeji menatap sang kakak bingung.

''Dia mirip Seungmin. Tapi masa Seungmin juga ke Seoul? Gak mungkin kan Seungmin kesini sementara ayahnya masih koma di Dojeon?''

''Seungmin?''

Hyunjin mengangguk. ''Adiknya Pak Woojin.''

Tiba-tiba saja raut wajah Yeji berubah semangat. Buru-buru ia menyalakan ponselnya lalu menyodorkan layar benda pipih tersebut tepat di depan wajah Hyunjin.

''Hah? Apanih?'' Tanya Hyunjin tak mengerti karena yang ada di layar ponsel tersebut hanyalah deretan kalimat panjang yang Hyunjin sendiri malas membacanya.

''Baca aja kenapa sih?'' Sungut Yeji kembali memasang wajah juteknya.

Hyunjin mendengus, mau tak mau ia mulai mengeja kalimat pertama yang ada di sana. ''Ketua kelompok detektif muda, Choi Yeonjun, baru saja dinyatakan BUNUH DIRI KARENA DI DUGA MELOMPAT DARI ROOFTOP GEDUNG 15 LANTAI?!''

''Jadi Choi Yeonjun itu beneran orang yang ambil kasus Pak Woojin di asrama lo itu?'' Tanya Yeji memasang wajah penasarannya.

Hyunjin hanya membalasnya dengan anggukan pelan. Otaknya yang sebelumnya hanya diisi oleh berbagai macam motor sport keren kini justru dipenuhi oleh suara-suara yang pernah ia dapatkan dua hari silam saat ia masih berada di asrama.

''Kok gue ngerasa ini belum selesai ya?''

''Gue indigo. Gue bisa tau tanda-tanda seseorang bakal mati, termasuk diri gue sendiri. Gue kira gue bakal mati tadi, ternyata nggak. Makanya gue kaget karena sampai sekarang gue masih hidup, padahal gue udah dapet tanda-tandanya sekitar tiga hari lalu.''

''Kalau lo denger berita tentang kematian gue. Gue minta tolong banget sama lo buat nganterin buku ini ke apartement temen-temen gue di sana.''

''Gak tau. Gak bisa. Jeongin masih ngerasa gelisah. Di tambah pas denger kalau Kak Chris selama ini ngomong sama Jeongin. Itu gak bener. Jeongin nunjukin diri cuma ke Kak Hyunjin doang.''

''Masalah Kak Yeonjun gak ada hubungannya sama Pak Woojin.''

Tebak siapa yang baru saja datang? Yup. Jeongin.

''Kok lo tau?'' Tanya Hyunjin tanpa sadar. Lupa kalau disini hanya Hyunjin yang bisa melihat makhluk berwajah imut itu.

''Gue? Gue tau dari internet. Lagi rame,'' jawab Yeji tiba-tiba yang sebenarnya tidak terlalu dipedulikan oleh Hyunjin. Kasihan, Yeji.

''Pokoknya kematian Kak Yeonjun tuh gak ada hubungannya sama masalah di asrama. Dan Kak Hyunjin lihat gak? Orang yang mirip Seungmin tadi?''

Hyunjin mengangguk, tanda ia melihat pemuda yang nyaris mirip dengan Seungmin beberapa menit silam.

''Dia Kim Wonpil. Adiknya Pak Woojin, kakaknya Kim Seungmin. Hati-hati Kak sama dia. Mukanya memang mirip Kak Seungmin, tapi sifatnya? Persis sama Pak Woojin, atau mungkin lebih parah? Ah gak taulah. Tapi gak tau kenapa Jeongin ngerasa Pak Woojin gak mungkin mau segampang itu buat bunuh dir—''

''Sampai!'' Seru Sang ayah begitu mobil berhenti tepat di perkarangan rumah tingkat bernuasa putih membuat Hyunjin terkejut dan langsung membuka pintu mobil lalu berlari penuh rasa semangat ke arah garasi.

Sosok Jeongin yang melihat itu melongo. Secepat itukah Hyunjin melupakan topik serius yang sedang mereka bicarakan?

''LOH, SISI KEMANA?!?!?!'' Histeris Hyunjin begitu ia sampai di garasi dan tidak menemukan motor ninja hitamnya yang benar-benar ia rindukan.

Yeji yang mendengar itu mati-matian menahan tawanya, kemudian ia balas berteriak.

''MOTOR LO DAH DI JUAL SAMA MAMA!''






''MOTOR LO DAH DI JUAL SAMA MAMA!''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















jadi... bagaimana?
gak jelas kan? semoga pemirsa tidak kecewa
dengen ending yang tidak jelas ini T-T btw
ada 1 part lagi kok.. tapi nanti hehe '-'

bagian yang masih menjadi misteri sampe
sekarang tuh menurut kalian yang mana?

dan... ah gataulah. aku malu banget serius..
bahkan aku gatau ini di sebut ending yang
seperti apa :')

sequel? ada, tapi aku gatau kapan mau nulisnya
hwhwhw...

dan sambil nunggu 1 part lagi, aku mau revisi
beberapa part, terutama tentang cast soobin
yang aku ganti jadi yeonjun '-'

ah dah lah.. aku malu skssksks
/kabur

BACK DORM ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang