17

254 77 41
                                    

𝐍𝐨 𝐕𝐨𝐭𝐞
𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

Hyunjin sampai di kantin dengan napas yang tersenggal-senggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin sampai di kantin dengan napas yang tersenggal-senggal. Ternyata bolos ke kantin itu tidak semudah seperti apa yang ia pikirkan. Guru ataupun penjaga yang mengawas di gedung asrama sangat banyak. Anehnya mereka tidak mengecek satu persatu kamar untuk membangunkan muridnya yang kesiangan seperti yang pernah Hyunjin dengar-dengar di asrama-asrama pada umumnya.

''Kamu bolos, a?'' Tanya ibu kantin yang setau Hyunjin biasa di panggil 'Bi Na' oleh senatero penghuni asrama.

''Sebenarnya gak niat bolos. Tapi karena kesiangan sampai jam segini ya mending bolos, hehe,'' curhat Hyunjin cengengesan sambil menyeka keringat di keningnya. ''Oh iya, Bi. Saya mau bubur ayamnya satu ya?''

Bi Na mengangguk sembari mengacungkan jempolnya sekilas. Hyunjin menghela napas lega. Bersyukur karena ternyata Bi Na tidak memusingkan perihal dirinya yang bolos. Ia kira, asrama ini akan sangat ketat sampai-sampai wanita yang saat ini sedang menyiapkan bubur ayam untuk Hyunjin itu akan mengadukan kebolosan Hyunjin pada guru BK atau kepala asrama.

Karena bosan, Hyunjin memilih untuk mengeluarkan ponselnya beserta earphone yang memang selalu ia bawa kemana-mana. Tak sengaja, mata Hyunjin menangkap stop kontak yang berada di salah satu tiang kantin. Dia mendengus, andaikan charger ponselnya tidak hilang mungkin ia akan mengisi baterai ponselnya di sana tanpa harus berhemat-hemat baterai dengan mode pesawat seperti yang Hyunjin lakukan saat ini.

''Im on a hellevator, tereng teng teng tereng teng teng.'' Hyunjin mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti irama musik yang sedang ia dengarkan melalui earphone-nya saat ini.

Hyunjin mulai melepaskan earphone-nya ketika melihat Bi Na berjalan menuju mejanya dengan semangkuk bubur ayam pesanannya. Hyunjin tersenyum sebagai tanda terima kasih sambil merogoh saku celananya dan mengeluarkan selembar uang berwarna hijau pada wanita itu.

''Nih kembaliannya, a.''

Setelah menerima uang kembaliannya Hyunjin mengangguk dan kembali menyumbat telinganya dengan earphone. Menikmati bubur ayamnya dengan tenang sambil terus mendengarkan lagu kesukaannya benar-benar merupakan surga sederhana bagi seorang Hwang Hyunjin saat ini.

Lupa membeli air, Hyunjin pun bangkit dari duduknya hendak membeli minuman yang dapat menghilangkan serat yang ada di tenggorokannya karena terlalu menikmati bubur ayamnya tadi. Sebenarnya Hyunjin bisa saja memanggil Bi Na ketempatnya, tapi kan gak enak. Lagian ini kantin, bukan restaurant yang bisa memanggil pelayan seenaknya.

''Bi, es teh-nya satu ya?'' Pinta Hyunjin setelah menyandarkan sikunya di atas etalase kantin yang berisikan berbagai macam makanan ringan.

Bi Na mengangguk lalu berbalik badan hendak membuatkan pesanan Hyunjin.

Tok! Tok!

Seseorang datang lalu mengetuk kaca etalase kantin pelan membuat Hyunjin otomatis menoleh ke arah orang itu. Pria bertubuh tinggi nan besar itu memakai kemeja putih beserta jas hitam rapih layaknya pekerja-pekerja kantoran pada umumnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi membuat Hyunjin sempat menyeringit bingung saat melihatnya.

BACK DORM ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang