06

363 149 88
                                    

𝐍𝐨 𝐕𝐨𝐭𝐞

𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From: Unknow.

Cie yang gak ikhlas seseorang pergi..

Hihi, pasti sedih ya?





Tak!





Changbin membanting ponselnya kasar ke lantai dan ponsel yang baru ia beli beberapa minggu yang lalu itu rusak lagi. Pemuda Seo itu yakin kalau yang mengirim pesan tersebut ingin uang Changbin habis sampai bisa membuatnya membanting ponselnya sendiri terus menerus.

''Gue orang kaya! Lo mau ngirim pesan kaya gitu lagi nanti? Silahkan! Duit gue masih banyak!'' Teriak Changbin angkuh. Tatapan tajamnya menatap sekeliling dengan waspada karena dia merasa sedang diperhatikan.

Di taman belakang gedung Asrama laki laki ini Changbin sendiri. Hanya ditmani oleh pohon pohon besar dan kursi taman yang sudah mulai berkarat.

Dia mengusap wajahnya gusar. Lagi lagi, pesan dari orang misterius itu berhasil memancing emosinya. Entah sudah berapa kali ponselnya rusak, entah sudah berapa kali dia ganti nomor, dan entah bagaimana caranya orang yang mengirim pesan tersebut bisa menemukan nomor barunya.

Sial, Changbin benar benar frustasi sekarang. Dia merasa hampa setelah salah satu sahabatnya telah tiada. Mungkin Changbin bisa mengikhlaskan orang itu kalau saja dia meninggal dengan wajar seperti sakit atau kecelakaan. Tapi ini tidak! Orang yang sudah Changbin anggap sebagai sahabat terbaiknya itu justru meninggal dengan kepala yang digantung oleh tali tambang di fentilasi pintu kamar mandi.

Seperti gantung diri. Tapi Changbin yakin kalau sahabatnya itu tidak mungkin melakukan hal segila itu. Apalagi saat pesan pesan misterius itu datang membuat Changbin semakin yakin kalau sahabatnya itu pasti dibunuh. Bukan bunuh diri.

Walau begitu, Changbin masih bisa merasa bersyukur karena dia masih memiliki banyak sahabat sahabat yang baik dan selalu menyemangatinya. Seperti Chan, Lino, Han, dan juga Felix.

Hyunjin?

Changbin justru curiga dengan pemuda Hwang itu makanya dia selalu menghindari Hyunjin bahkan menunjukkan tatapan tak suka secara terang terangan padanya. Pasalnya, si Hyunjin datang ke asrama ini tepat setelah dua hari kejadian gantung diri itu terjadi. Hyunjin juga tiba tiba saja bisa datang ke dalam lingkaran kehidupan sahabat sahabatnya yang lain. 

''Kak Changbin?''

Ah sial orangnya panjang umur, umpat Changbin dalam hati lalu matanya menatap sinis pemuda jangkung yang baru saja datang itu.

Hyunjin tersenyum ramah. Tak sadar kalau Changbin nampak tak nyaman berada di dekatnya. Benar benar cowok gak peka si Hyunjin ini.

''Tadi lo dicarin Felix di kantin. Yang lain juga khawatir sama lo,'' ucap Hyunjin setelah duduk disebelah Changbin.

BACK DORM ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang