24

235 74 33
                                    

𝐍𝐨 𝐕𝐨𝐭𝐞
𝐍𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝

Hyunjin mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya ia benar-benar mendudukan dirinya di tepi brankar UKS yang entah sudah sejak kapan ia tiduri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya ia benar-benar mendudukan dirinya di tepi brankar UKS yang entah sudah sejak kapan ia tiduri. Kepalanya bergerak pelan hendak memperhatikan sekitar hanya untuk memastikan apakah dirinya masih berada di dunia lain atau tidak.

Ceklek!

''Lo udah sadar?''

Bukannya langsung menjawab, Hyunjin justru menoleh ke belakang hendak memastikan apakah Lino benar-benar sedang bertanya padanya atau tidak. Tapi ternyata di belakang Hyunjin tidak ada siapapun membuat kepalanya kembali tertoleh ke arah Lino yang masih berdiri di ambang pintu.

''Lo nanya sama gue, Kak?''

''Ya lo kira gue nanya sapa siapa? Setan?'' Balas Lino dingin membuat Hyunjin yang melihat hawa-hawa bad mood dari dalam pemuda Lee itu langsung menundukan kepalanya takut.

Merasakan ada pergerakan yang mendekat, Hyunjin refleks mendongakkan kepalanya. Ternyata hanya Lino yang tengah berjalan mendekat ke arahnya. Pemuda Lee itu dengan santainya duduk di brankar yang berada di hadapan Hyunjin membuat kini mereka terlihat berhadapan.

Setelah duduk, Lino hanya menundukan kepalanya tanpa ada niatan untuk mengajak Hyunjin berbicang. Entah apa yanga da di pikiran pemuda Lee itu Hyunjin tak peduli. Karena yang ia pedulikan saat ini adalah kalimat yang menghantuinya semenjak ia terbangun di atas brankar UKS ini.

''Ada yang tau banyak hal, tapi ia sangat tertutup. Cari tau sebelum semuanya terlambat.''

Awalnya Hyunjin memang terlihat jengkel sampai harus menggerutu di sepanjang koridor. Tapi semenjak ia melihat kejadian bagaimana Na Jaemin meninggal, ia jadi penasaran. Penasaran dengan kode-kode yang sepertinya sudah ia dapatkan sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di asrama ini.

Di tambah saat ia baru saja meyakini kalau kematian Han pasti ada hubungannya dengan pembunuh yang selama ini berkeliaran bebas di asramanya. Dan itu membuat kesedihan Hyunjin langsung digantikan menjadi amarah. Amarah penuh dendam yang membangkitkan rasa semangatnya untuk mencari siapa dalang dari semua pembunuhan yang terjadi.

Sesekali Hyunjin melirik ke arah wajah pemuda di depannya. Ternyata kalau di lihat lebih dekat, Lino saat sedang bad mood seperti ini lebih terlihat seperti guru killer yang sedang mengawas saat ujian. Benar-benar menyeramkan. Apalagi saat manik mata pemuda Lee itu melirik Hyunjin dengan tatapan tajamnya membuat yang di tatap spontan gelagapan dan langsung mengalihkan manik matanya ke arah lain.

Ceklek!

Keduanya refleks tertoleh ke ambang pintu. Chan baru saja datang dengan langkah gontai dan raut wajah melas membuat Lino yang pertama kali menyadari hal itu langsung beranjak dari duduknya untuk merangkul pemuda bule itu seraya menenangkannya.

BACK DORM ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang