Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin spontan berdiri tepat di hadapan inspektur berkulit pucat itu. Matanya yang berair itu berhasil membuat pandangannya menjadi sedikit buram. ''Bohong! Saya baru ketemu Felix kok tadi!'' Bentaknya yang langsung mendapatkan wajah bingung sang inspektur dan polisi lain yang berada di sekitarnya.
''Kamu halu ya? Yang ketemu sama kamu bukan orang kali. Hih sukurin! Siapa suruh kamu duduk gak jelas di sini pagi-pagi? Jadi di gentayangin kan? Bukannya mandi buat siap-siap sekolah malah di sini!'' Oceh pria berseragam polisi lain yang berdiri tepat di belakang sang inspektur.
''Park Jimin, diam!''
''Ah, ne mianhae, Yoongi-ssi.'' Pria yang tadi menceramahi Hyunjin langsung membungkukkan tubuhnya saat sang inspektur menatapnya sinis.
Hyunjin yang sebenarnya tidak terlalu mendengarkan mereka itu terdiam. Rasa sedihnya berhasil menghalangi otaknya untuk berpikir dengan jernih mengenai siapa Felix yang tadi ia temui. Apa mungkin tadi itu benar-benar arwah Felix? Sepertinya kali ini otaknya benar-benar akan meledak.
''Lah lah bocah ngapa ya?!?!'' Panik pria yang di panggil Park Jimin saat melihat tubuh Hyunjin yang terlihat tidak begitu sehat.
Tangan kanan Hyunjin bergerak menuju kepalanya yang tiba-tiba saja terasa berat, kakinya seakan tak mampu menopang tubuhnya sehingga kini Hyunjin langsung menyandar lemas pada dinding yang berada di sampingnya. Suara-suara yang seharusnya masuk ke dalam indra pendengarannya seakan menghilang, dan berakhir dengan dirinya yang terkulai lemas di lantai.
Melihat Hyunjin yang sudah tak sadarkan diri, para pria di sekitarnya sempat terkejut dan justru terdiam sakin tak mengertinya dengan anak muda bermarga Hwang itu. Tadi membentak, sekarang tak ada angin ataupun hujan dia pingsan. Bagaimana mereka tidak bingung?
Tapi untunglah salah satu di antara mereka langsung cepat tanggap dan bergerak membantu Hyunjin berdiri dengan merangkulnya erat yang langsung di susul oleh polisi lainnya sehingga kini posisi Hyunjin berada di tengah-tengah di antara kedua polisi yang akan membawanya ke ruang UKS.
''Kook, gue rasa tempat ini makin gak bener. Yakin masih mau nugasin adik sepupu lo itu di sini?'' Bisik pria bersurai blonde yang tengah merangkul sisi kanan Hyunjin.
Pria yang berada di sisi kiri Hyunjin itu terdiam sejenak sampai akhirnya ia mengangguk ragu. ''Yailah, Tae. Gue yakin Soobin bisa di andelin. Apalagi dia berbeda kan?''
''Ya iya sih, tapi kan-''
''YAK KIM TAEHYUNG, JEON JUNGKOOK! JALANNYA CEPETAN, DONG! ITU ANAK ORANG LAGI PINGSAN KALIAN MALAH BISIK-BISIK TETANGGA!''