Part 9

2.1K 266 39
                                    

Makan malam dua keluarga, keluarga Huang dan keluarga Lee, yang lagi-lagi melibatkan Jaemin di dalamnya, tidak ia sangka akan datang secepat ini.

Ia berada di dalam mobil bersama Mark Lee menuju kediaman keluarga Lee.

Tidak ada yang membuka suara sejak tadi. Terlalu banyak yang terjadi dalam sehari setelah ia menginjakkan kaki di Korea, dan ia terlalu frustasi untuk dapat memprosesnya dengan cepat. 

Ia juga merasa bersalah pada Mark Lee yang harus mendengar semua kebusukan keluarga Im untuk memperkaya diri mereka dengan mengumpankan Jaemin pada sulung keluarga Lee. Tentu saja kakeknya itu tidak tau bahwa sulung Lee yang mereka bicarakan tadi berada tepat satu ruangan dengan mereka dan mendengarkan itu semua.

Tapi meminta maaf bukan gaya Jaemin sama sekali. Apalagi itu juga bukan kesalahannya. Itu adalah kesalahan keluarganya. Ia juga korban disini, dimana ia yang dijadikan persembahan untuk keluarga Lee.

"Apa Tuan Besar Im tidak tau bahwa sulung keluarga Lee yang dimaksud adalah aku, atau kalian sengaja membicarakan hal itu di depanku untuk mengejekku?"

Tidak disangka Mark membuka obrolan pertama kali.

"Tentu saja kakek tidak tau. Jika tau ia mungkin suduh sujud dihadapanmu memohon agar kau menikahiku. Mereka semua hanya tau bahwa sulung Lee bernama Mark Lee. Nama pemberian Tuan Lee bukan? Ada untungnya aku selalu memanggil nama lahirmu, dan semua datamu di perusahaan juga hanya menyertakan nama Lee Minhyung."

"Apa kita akhirnya akan menikah?" tanya Mark sambil memegang stir erat-erat.

"Tentu saja, jika kau tunduk pada ibumu dan menuruti permintaannya menikahiku, dan jika aku lemah dan sangat tunduk pada keluarga Im, cepat atau lambat kita pasti menikah."

Mark menghembuskan nafas.

"Tapi aku tidak tunduk pada siapapun dan tidak akan pernah menikah dengan siapapun selama hidupku. Jadi, pernikahan itu jelas tidak akan terjadi."

"Aku bukan anak Tuan Lee Donghae, seperti yang kau ketahui. Jika mereka pada akhirnya memaksaku menikahimu, aku tidak punya pilihan selain setuju."

"Kau tenang saja, aku tidak berada dibawah kuasa keluarga Im. Mereka saja yang mengira aku begitu karena selama ini mau diperbudak oleh mereka. Mereka tidak tau kemampuanku yang sebenarnya. Jika mereka kelewat batas, aku akan menghancurkan kerajaan perusahaan Im yang sudah mereka bangun bertahun-tahun."

"Bagaimana jika aku yang menginginkan pernikahan itu?"

Jaemin menoleh pada Mark yang fokus menyetir di sampingnya.

"Maka kau gila dan aku akan menebas semua penghalang yang mengusik ketenangan hidupku. Termasuk jika itu kau yang sangat berjasa membantuku selama bertahun-tahun."

"Hati hati dengan keinginanmu Minhyung," ujar Jaemin pelan. "Aku tidak main-main dengan kata-kataku."


-0-


Ia dan Mark adalah yang terakhir bergabung. Semua sudah siap di tempat duduk masing-masing.

Suasana di kediaman Lee tidak seperti yang Jaemin bayangkan. Mereka semua berkumpul tapi sama-sama bungkam. Bukankah kejadian dimana Renjun diketahui tidak bisa memiliki anak lagi sudah lewat dari setengah tahun? Kenapa rasanya masih terasa aura tidak mengenakkan diantara mereka?

"Jaemin-ah.." adalah Nyonya Lee yang menyambut kedatangannya.Jangan tanya kemana perginya Mark. Pemuda itu langsung pergi ke kamarnya di lantai dua begitu masuk rumah. Menyisakan Jaemin yang harus pergi ke ruang makan sendiri.

Both / Norenmin ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang