Part 16

4K 218 37
                                    


"MARK!! Akhirnya kau angkat juga! Kenapa sulit sekali sih menghubungimu?!!" Walaupun agak kesal, Jeno lega akhirnya kakaknya itu mengangkat panggilan teleponnya.

"Damn you Jen!! It's still around 2 a.m here!! Kau mengganggu tidurku saja bangsat!"

Tidak mempedulikan umpatan-umpatan dari lawan bicaranya, Jeno terfokus pada informasi waktu di tempat kakaknya berada. Jam dua pagi? Padahal di Seoul ini sudah pagi dengan matahari yang hangat masuk dari sela-sela jendela kantornya. Memangnya dimana Mark?

"Where are you?"

"Las Vegas! Sudah ya kututup dulu kalau tidak ada yang penting. Aku mengantuk."

Jeno mendelik. "Tunggu tunggu! Apa Jaemin bersamamu hyung?"

"Tentu saja aku bersama nenek sihir yang bertransformasi menjadi bosku ini! Aku kan lebih seperti baby sitter nya dibanding sekretarisnya."

"Oke, terima kasih informasinya. Aku akan segera kesana."

Kini giliran Mark yang keheranan. "Kesana? Kesana kemana?"

"Tentu saja ke Las Vegas. Aku perlu bertemu Jaemin."

"Tidak perlu.. Kami akan pergi dari Las Vegas dengan penerbangan pagi. Itulah kenapa aku marah kau mengganggu tidurku! Padahal aku harus bangun dua jam lagi. Sudah ya kututup! Mengganggu tidurku saja!"

Jeno kembali menyandarkan tubuhnya pada kursinnya. Sudah satu bulan berlalu dari kejadian ia yang bersetubuh dengan Jaemin. Dan sejak saat itu pula Jaemin menghilang.

Jeno tidak pernah absen menghubungi nomor Jaemin dalam dua minggu terakhir. Karena awalnya Jeno tidak merasakan keganjalan pada keabsenan mendadak Jaemin. Tapi harus menelan pil pahit karena panggilan itu tidak pernah tersambung. Bahkan nomor Jaemin sudah tidak aktif.

Ia baru saja terpikir untuk menghubungi kakaknya yang tidak mungkin terpisah terlalu lama dengan bosnya, kemudian mendapat info bahwa mereka ada di luar negeri.

Setidaknya ia sedikit lega. Walaupun masih belum bisa benar-benar berbicara dengan Jaemin, pemikirannya tentang Jaemin yang menjauhinya mungkin tidak benar adanya. Mungkin Jaemin memang sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa sempat melihat ponselnya sama sekali atau ada kejadian tertentu yang menyebabkan nomornya tidak aktif.


-0-


"Ohoo.. Uri Markeu pintar berakting ternyata ya. Kalau misal perusahaanku sudah bangkrut nanti, akan kudaftarkan kau pada agensi aktor yang besar."

Mark meremat ponselnya yang baru saja mati setelah menerima panggilan dari adiknya. Ia menoleh pada bosnya yang terlihat santai sedang berjemur di bawah terik matahari hanya dengan bikini. 

Terlihat jejak senyum jenaka di wajah Jaemin. Berbanding terbalik dengan raut wajah Mark yang ditekuk.

"Bos, janji ya kau akan mengambil semua dosaku karena terus menerus berbohong."

"Hm.."

"Boss!"

"APASIH?!" Jaemin terduduk dan melepas kacamatanya untuk memelototi sekretarisnya. 

Mark agak menciut setelah diteriaki begitu keras. Ia kemudian memilih berbalik untuk menatap kolam di depannya daripada mengganggu bosnya lagi.

Jaemin mencibir, setelah itu kembali memasang kacamatanya. Menikmati panasnya sinar matahari negara tropis yang jarang ia dapatkan di negaranya sendiri. Hampir setiap hari selama satu bulan disini, Jaemin selalu berjemur.

Both / Norenmin ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang