Haechan menyikut siku Jaemin karena Jaemin hanya diam saat bocah kecil itu memanggilnya.
Jaemin gelagapan, ia menoleh pada Renjun yang juga menggendong anaknya. Renjun mengangguk sambil tersenyum. "Y-ya?" jawab Jaemin agak ragu. Pasalnya ia benar-benar tidak tau harus berbuat apa pada anak kandung yang telah ditinggalkannya selama lima tahun lamanya.
"Jadi ini benar-benar mommy?!" Bukan Chenle, tetapi Jisung lah yang tiba-tiba antusias bahkan melonjak-lonjak di gendongan Renjun yang membuat perempuan itu agak kewalahan.
Chenle sendiri masih tetap terdiam disana namun tetap menatap lekat pada Jaemin.
"Turunkan aku mama!"
Renjun menurunkan Jisung dengan hati-hati dan bocah itu langsung berlari pada pangkuan Jaemin.
"Mommy!"
"Ya ampun pelan-pelan sayang!" Renjun agak jantungan melihat Jisung yang terkesan menabrak Jaemin dengan kekuatan penuh. Dia memang masih anak-anak, tapi bobotnya tidak bisa dibilang ringan. Apalagi Jaemin masih lelah sehabis perjalanan panjang. Renjun jadi khawatir.
Jisung memamerkan deretan giginya yang agak renggang itu. "Maafkan aku ya mommy. . hihi"
"E-eh iya tidak apa-apa."
Jisung langsung memeluk leher Jaemin erat. Jaemin dengan kikuk balas memeluk tubuh kecil itu.
Dalam kepalanya ia membuat spekulasi sendiri. Apa Renjun mengenalkan ia pada anak-anaknya? Bagaimana cara Renjun bercerita tentang dirinya pada Jisung dan Chenle?
Jaemin agak melirik pada Renjun yang masih tersenyum lebar. Saat itulah ekor matanya menangkap sosok anaknya yang lain, yang pertama memanggil dirinya dengan sebuat itu kini hanya menatapnya lurus lalu berbalik pergi.
'Chenle-ya..'
Jaemin ingin sekali memanggil anak itu, tapi seperti ada yang menekan lidahnya agar tidak bersuara.
Rupanya Renjun juga melihat kepergian bocah yang satu itu. "Aku akan menghampiri Chenle dulu ya. Mungkin dia malu karena masih belum mandi."
"Kalau Jisung, mau mandi dengan mommy?" Jisung menoleh pada sang mama, dan matanya berbinar mendengar penawaran dari mamanya.
"MAU!!"
-0-
"Chenle? Sayang? Mama masuk ya?"
Renjun akhirnya membuka pintu kamar anak-anaknya saat tidak mendapat sautan apapun selama beberapa saat.
Chenle terlihat meringkuk di balik selimutnya. Renjun mengambil posisi duduk di sampingnya. "Sayang? Lele tidur lagi? Masih mengantuk hm?"
Ia mengusap rambut Chenle beberapa saat sebelum ia mendengar isakan kecil.
"Sayang? Chenle? Kau kenapa?" Renjun menyibak selimut tidur yang tadinya menutup seluruh badan Chenle dan menemukan anaknya sedang memeluk boneka dengan lelehan air mata yang telah membasahi bantal, sprei, juga boneka yang ada dalam pelukannya.
"Sayang? Ada apa? Coba ceritakan pada mama. Ini kan hari natal dan juga hari ulang tahun Lele, harusnya Lele bahagia bukannya bersedih."
"Mama, bukankah mama dan mommy itu artinya sama?"
Renjun mengerutkan kening dengan pertanyaan Chenle. Sebuah pertanyaan yang sama sekali tidak ia duga.
"Iya kan ma?" desak Chenle. "Itu sama-sama artinya ibu kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Both / Norenmin ☑
Fiksi PenggemarKatanya jika kamu mencintai dua orang disaat bersamaan, maka pilih yang kedua. Tapi bagaimana jika kau mencintai keduanya hingga rasanya bisa mati bila melepas salah satunya. ⚠️ GS Pair : Norenmin (Noren, Nomin, & Jaemren) 🔞 [Marriage life] Cover m...