Perjanjian

10.6K 332 37
                                    

Setelah mama pergi situasi antara Max dan Roy kembali memanas

"Kamu ngapain sih kesini hah?!! Pake teriak-teriak ga jelas.. runyam kan jadinya!!" Max terlihat marah pada roy

"Ya mana aku tahu kalo mama di sini max?? Orang-orang dirumahmu pun tak mengatakan apapun tadi, dan satu lagi salah sendiri kau bikin masalah denganku!"

"Heh!! Bikin masalah apa sih?!" Tanya max meninggi

"Kamu pasti yang minta ava untuk tidak mengangkat telponnya ,karena kau tahu aku yang menelponnya.. jawab max?!"

"Ya... Karena kau menelpon diwaktu yang salah... kamu masuk di area jam kerja ava.. dan jam kerja ava adalah milikku.. kita sudah membahas hal ini sebelumnya, aku harap kau masih ingat roy!!!"

"Oke.. kita buat perjanjian ... Senin sampai jumat adalah waktu kerja ava.. dan itu hari untukmu.. namun jumat sore sampai minggu adalah waktu ava libur.. terlepas dia libur atau tidak, jumat sore sampai minggu ia adalah milikku... deal??" Tanya roy

Max terlihat berpikir lama , ia melihat ke arahku ..aku merasa max terlalu lama diam.. dan akhirnya aku yang memutuskan

"Ya roy.. deal.. senin sampai jumat siang aku akan bersama dengan max.. dan jumat sore hingga minggu aku milik roy... Sepenuhnya..apapun dan bagaimanapun cara kita mengenal tidak ada batasan.. itu fair bagiku max"

"Aaakkkhhhhh.... Baiklah...perjanjian ini sangat memuakkan , tapi mau bagaimana lagi.. kita akan bersaing secara terbuka..  okey .. im deal.... Aaakkkhhhhh fuck!!!!"

Aku dan Roy tersenyum, namun Max terlihat frustasi. Akhirnya Roy kembali pulang dan ia berpamitan untuk ke Jakarta, dan ia akan pulang kamis sore.. dan mempersiapkan meet up kita di Jumat sore.

.

.

Pukul 11 siang

Aku dan Max memutuskan untuk datang ke kantor, kami mengendarai mobil tanpa menggunakan supir, Max yang mengemudi, dalam perjalanan kami berbincang di mobil

"Ava.. kenapa kamu mau menerima perjanjian yang Roy tawarkan?? Apa kamu ga nyaman berada di dekatku??"

"Bukan begitu Max..aku nyaman berada dekat denganmu..namun kau harus adil dalam melakukan segala sesuatu termasuk dalam membagi waktu.. sebenarnya ini tak adil juga bagi Roy karena waktunya relatif lebih sedikit dibandingkan waktuku denganmu...ya kan???"

Max terdiam sejenak...

"Tapi aku tak mau hari-hariku tanpa kamu Ava.. tak mau...aku bagai orang pesakitan yang membutuhkan obat.. dan obat penawar itu adalah kamu Ava... "

Max menggenggam tanganku dan aku  juga menggenggam erat tangannya, saat di persimpangan jalan, terlihat traffict light sedang menyala merah dan detikan waktunya sungguh lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Max menggenggam tanganku dan aku  juga menggenggam erat tangannya, saat di persimpangan jalan, terlihat traffict light sedang menyala merah dan detikan waktunya sungguh lama..

PoliandriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang