Save

6.3K 220 11
                                    

Aku mulai sadar dan melihat sekeliling... Ternyata aku tidak dirumah zoe lagi.. tapi aku berada di rumah sakit, ku lihat kanan dan kiriku ada max dan roy.. aku lega akhirnya aku berada di sisi mereka lagi. Namun aku malu.. aku tak tahu harus bagaimana untuk berbicara kepada mereka, bahkan minta maafpun tak akan semudah itu.

"Ava kau sudah sadar??" Tanya roy

Aku mengangguk perlahan, bibirku kelu untuk berbicara, badanku terasa sakit semua.

"Ava..apakah Zoe yang melakukan ini semua padamu??" Tanya max sambil menggenggam tanganku

Aku menggeleng perlahan

"Lalu siapa??? Tak usah takut kami ada disini untukmu.. kamu harus sehat dan kembali pulih okey???" Kata roy sambil mengusap lembut rambutku

"Rebecca" kataku lirih

"Rebecca????" Max dan roy saling berpandangan.

"Saat kau menyelamatkan ava, apa kau lihat rebecca disana roy???"

"Sama sekali tidak, aku hanya melihat pintu yang sedikit terbuka lalu aku masuk dan mendapati ava tergeletak di lantai tak sadarkan diri.. hanya itu.. maka dari itu aku berpikir bahwa pelakunya pasti zoe ... Max" kata roy

🌿

-Flash Back-

Waktu Zoe mangetahui bahwa Roy dan Max mencari ava, ia meninggalkan ava sendirian dikamar.. bodyguard yang menjaga ava juga sedang baku hantam dengan penjaga milik nyonya ruth.. situasi disana sangat crowded dan kisruh.

Rebecca menggunakan kesempatan itu untuk masuk dan menghajar ava

"Heiii bitch!!! Kita ketemu lagi.. "

"Kenapa kamu disini!!! Minggir!!! Pergi kamu!!!" Hardik ku

"Harusnya kamu yang enyah dari muka bumi ini!!! Gara-gara kamu max mengalihkan perhatiannya!" Rebecca menjambak keras rambut ava hingga ia mendongak, pisau yang tajam terlihat di goreskan di leher ava hingga terlihat lelehan darah disana

"Aaakhhhh.. rebecca!!! Sakit!!!"

"Begini aja sakit??? Aku lebih sakit bitch!!!"

Aku menyikut perut rebecca hingga membuatnya melepas jambakan rambutku, lalu aku melemparkan sebuah vas bunga namun ia dapat menghalaunya.. aku berlari kesudut ruang, mengambil apa saja untuk melawan rebecca namun semua terasa sia-sia.. standing lamp yang berusaha ku pukulkan kepadanya di tarik dari tanganku dan ia pukul bertubi-tubi ke arahku, saat aku terjatuh paha ku bagian dalam terkena sayatan dari pecahan kaca vas bunga, hingga darah mengucur turun ke kakiku .. bajuku ia tarik dan ia sobek, ia mencekikku hingga aku susah bernafas.. semua terasa panas dikepala.. aku menangis.. berpikir bahwa mungkin ini akhir hidupku yang mengenaskan. Tapi ku dengar suara Roy yang mencariku.. rebecca sadar bahwa ada roy, ia langsung beringsut pergi melalui jendela kamar

.
.
.
.

Back to Hospital

"Bisakah kita keluar sebentar Roy??"

"Ava.. kami keluar sebentar.. tenanglah kau aman disini.. okey??"

Aku mengangguk pelan kepada roy

Saat diluar kamar, roy dan max kembali memikirkan tentang apa yang terjadi dirumah zoe

"Aahhhh.... Kita melupakan wanita jalang itu roy!!! Dia pasti juga suruhan mama..."

"Belum tentu max.. aku pikir dia pasti bekerja sendiri, dia ingin melenyapkan ava karena tujuan pribadi..kau tahu kan bahwa ava adalah wanita yang kamu sukai dan kau berniat menikahi ava.. itu yang membuat dia sakit hati terhadap ava.. bisa jadi dia bergerak sendiri dan mengambil kesempatan saat semua sedang saling melawan"

PoliandriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang