Black Line

5.7K 221 13
                                    

Zoe masuk ke dalam kamarku, lalu menutupnya dengan perlahan.. ia mendekat padaku dengan senyumnya yang menawan.

"Zoe... Tadi diluar kenapa? Ribut-ribut apa lagi??"

"Tadi nyonya ruth datang"

"Oya??? Kenapa??"

"Ia membatalkan pernikahan kalian.. ternyata pernikahan itu hanya settingan nyonya ruth agar mereka berdua mau meneruskan bisnis alm.papa mereka.. namun nyatanya mereka masih tetap tidak mau.. mereka berkutat pada bisnis mereka sendiri"

"Lalu??"

"Yaaa... Kembali ke rencana nyonya ruth diawal.. menikahkan max dengan rebecca, dan menikahkan roy dengan salah satu anak dari kolega nyonya ruth..."

"Zoe... Bukankah itu terdengar sangat kejam???!!! Harusnya orang tua itu memberikan kebahagiaan untuk anaknya, tidak memaksa sedemikian rupa.. sebenci-benciku sama mereka, hatiku tetap tak tega melihat mereka tersakiti.. kenapa sih pernikahan harus dipaksa??"

"Sudahlah.. kau tidak usah ikut campur, salah-salah malah nanti kamu yang kena imbasnya... Sudahlah ava.. jalani harimu lagi dengan normal.. aku akan mendampingimu.. sekalipun aku tak akan pernah meninggalkanmu"

"Zoe... Terimakasih kamu selalu ada untukku... Meski yang lain menyakiti, kau ada untuk selalu melindungiku"

"Salah ava... Kau lah yang melindungiku..sedari dulu aku tak pernah dilindungi oleh seorang wanita, bagiku wanita itu sumber kelemahan.. tapi tidak denganmu... Kau menyelamatkanku... Dan wajahmu selalu membuatku terpesona setiap harinya... Jika itu mungkin, bukalah hatimu untukku ava.. aku bersedia menyerahkan hidupku untukmu... "

"Maaf Zoe..aku belum bisa membuka hatiku.. hatiku terlalu sakit karena mereka berdua.. aku terlalu berharap dan aku terlalu berekspektasi tinggi terhadap mereka zoe... Dan tidak mudah kembali bangkit ketika dari ketinggian aku terjatuh... Hatiku terlalu sakit zo..."

"Ava.. lihatlah aku yang selalu berjuang untukmu, selalu ada ketika dirimu jatuh, melindungimu dari semua hal yang menimpamu... Apakah aku bukan tipe pria idamanmu??"

"Hahahah... Bukan masalah itu zoe.. aku hanya belum siap membuka hatiku kembali"

"Aku menunggumu ava.. aku selalu menunggumu.. karena denganku kupastikan kau tak akan tersakiti"

"Terimakasih zoe... Aku senang kau selalu ada disampingku, aku berharap aku bisa segera membuka hatiku untukmu"

Zoe memelukku dengan erat, aku sadar bahwa sekarang aku sudah kehilangan kedua priaku.. dan disini tinggal zoe yang mencintaiku... Aku juga harus realistis.... Bukankah ini yang aku inginkan selama ini?? Tidak ada permusuhan antara kakak dan adik dan tidak membuat keributan. Tidak lagi memilih... Dan tidak ada lagi yang namanya pusing membagi cinta dan perasaan??

.
.
.
.

Roy POV

Aku mulai sedikit sadar, dan kepalaku terasa sangat sakit.. kulihat sekitar sepertinya aku ada dirumah mama, max masih tergeletak lemas di sampingku

"Hei max.. wake up!!"

"Sssshhhhh.... Kepalaku sakit banget nih!! Fuck!!!"

Kami melihat sekeliling, terdapat 2 bodyguard menjaga pintu kamar kami, saat kami mulai sadar salah satu penjaga memberikan informasi melalui saluran komunikasi yang terpasang di pergelangan tanganku

Mamaku terlihat masuk ke kamar, dan dua bodyguard tadi keluar dari kamarku.

"Dengar kalian berdua... Aku tidak meminta sesuatu yang sulit, tapi aku hanya ingin kalian meneruskan bisnis papa kalian dan menetap di amerika, bisnis kalian bisa dijalankan dengan bantuan beberapa orang ahli.. jadi kalian tidak perlu mengkhawatirkan bisnis kalian..."

"Mam... Apakah saat ini kita sedang berbisnis???"

"Bisa dikatakan begitu roy... Akhirnya kau mengerti apa yang mama katakan"

"Baiklah mam.. jika kita membicarakan tentang bisnis, aku akan mulai membuat perhitungan yang jelas dengan mama... Kita harus take and give.. katakanlah kami akan meneruskan bisnis papa di amerika, dan bisnis kami yang sudah kita bangun akan kita jalankan dengan jarak jauh dan menggunakan managemen terstruktur yang kami atur sendiri dan kami memilih siapa saja yang berhak memegang kendali dibawah tangan kami...bagaimana mam??" Tanyaku

"Satu lagi mam... Kami akan melanjutkan mega bisnis milik papa dan akan mengikuti semua aturan yang mama tentukan... Tapi .. pernikahan minggu depan kami dengan ava harus tetap berjalan" kata max

"Ava sudah menjadi milik zoe... Apapun dan bagaimanapun alasan kalian untuk yang satu itu mama tidak dapat mengabulkan"

"Mam... Mama silahkan menuntut dan meminta kami melakukan apapun.. kami akan lakukan.. tapi untuk yang satu ini, kami tidak bisa membiarkannya.. mama meminta zoe untuk memilikinya?? Apa mama sudah gila?? Zoe adalah orang yang psikopat, dia tidak mencintai ava!!" Bantah max

"Apa butuhnya mama dengan kata cinta??? Urusan mereka mau cinta atau tidak... Kalian tidak boleh menikahi wanita itu!!!"

"Baiklahhhh.... Perjanjian kita batal mam... Ada take... Berarti ada give.. mama tidak bisa memenuhi permintaan kami, jadi semua perjanjian batal" kataku

"Jika kalian bersikeras... Nyawa ava ada ditanganku... Sekalinya kalian tidak menuruti apa keinginan mama.. maka selesai sudah hidup ava.. pilihannya mudah sekali kan???"

"Mama!!!! Apa-apaan mama ini ha?!!!  Mama ini monster atau apa??!!! Maaf mam... Aku bukan boneka mama yang bisa sekenanya mama atur!!!"

"Silahkan kau berdebat denganku max.. tapi ingat salah langkah saja hidup ava selesai ditanganku!!!"  Kata mama lalu pergi meninggalkan kami

Max berontak ingin memukul dinding, aku mencoba menenangkannya

"Max.. tenanglah...kita harus atur strategi baik-baik.. jika kita salah langkah nyawa ava jadi taruhannya"

"Apa idemu??? Roy???"

Roy membisikkan sesuatu pada max... Max terlihat tersenyum puas.

"Baiklah roy... Kita lakukan itu bersama.. kita selamatkan ava.. keluarkan dia dari sarang buaya! Dan selesaikan semua dengan baik"

"Baiklah max... "

"Kita habisi semua"

😎😎😎

Jangan mengajari ikan untuk berenang...

Jangan mengajari seseorang yang dulu pernah masuk ke jalur hitam untuk membuat rencana mengerikan...

PoliandriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang