Damn!!!

12.3K 393 12
                                    

Aku dan Roy saling beradu tatap, antara bingung, kaget, campur aduk rasanya.

"Roy?? Ava.. Kau memanggil dia dengan roy?? Roy yang kamu ceritakan di tinder??!!" tanya Max

"Ya Max.. "

"Max??Dia max ??? Yang kamu ceritakan tempo hari??!!! " tanya Roy dengan kebingungan

"Iya Roy.. "

"Kebetulan macam apa ini Ava??!" Tanya Max dengan nada tinggi, ia makin tidak mengerti situasi ini.

"Jika kau bertanya padaku, aku harus bertanya kepada siapa Max???  Bahkan aku sendiri masih bingung dengan situasi saat ini...  Kalian kakak adik?? "

"Ya.. Kami kakak adik sekandung.." Jawab Roy dengan wajah sedih dan bingung.

"Dan parahnya aku dekat dengan kalian berdua...lalu apa yang harus aku lakukan?? Aku tak mau menjadi wanita yang buruk dan membuat masalah diantara kalian..  Aku minta maaf Max.. Roy.. " aku meletakkan teh dan bergegas pergi meninggalkan ruangan.

Namun dengan cepat Roy memegang tanganku dan menariknya membuatku jatuh kepelukannya

"Jangan pergi.. Kamu tidak salah Ava..  Kamu jangan pergi dariku"

"Roy... " wajah kami sangat dekat dan bertatapan

Namun badanku tiba-tiba ditarik mundur dan jatuh kepelukan Max, max memelukku erat dan wajah Roy terlihat marah akan apa yang dilakukan Max

"Aaakhhhhh...Max!!!"  pekikku karena kaget

"Apa-apaan kau Max?! "

"Dia milikku Roy!!!" kata Max tegas

"Dia bukan milik siapapun dari kita Max. Dia belum memilihmu maupun memilihku! "

"Tapi dia milikku selama ia ada dikantor ini Roy.  Itu yang harus kamu tahu..  Dia..  Milikku!!! "

"Kau menyakitinya Max!!  Bisakah kau sedikit lembut padanya?!! " bentak Roy

Seketika Max melihatku yang ketakutan dan kemudian melepaskan pelukan eratnya. Aku menangis menghadapi keadaan yang ga pernah aku pikirkan maupun bayangkan.. Kakak adik??? Sekandung?? Sedarah???  Bagaimana bisa???

"Kalian cukup.. akhiri pertengkaran kalian, ga ada gunanya bertengkar hanya karena aku.. Hubungan kalian lebih penting.. Biar aku yang pergi"

Aku meninggalkan mereka,  namun aku berlari lebih cepat dan masuk ke lift dan menutupnya dengan cepat, Max yang mengejarku kalah cepat.. Dengan cepat aku tinggalkan mereka dan aku langsung minta ijin kepada bu Rosa untuk segera pulang karena merasa kurang enak badan.

Sesampainya dirumah aku mengurung diriku dikamar, aku tak bisa membayangkan bagaimana bisa aku menjalin hubungan dengan kakak beradik..  Aku menjadi makin gila jika aku bertanya siapakah pria yang aku sukai.. Karena mereka saling mengisi satu sama lain..
.
.

Roy POV

Aku masih ga habis pikir dengan situasi ini,  dan sekarang Ava pergi.. Aku yakin dia pasti kecewa..  Dia pasti sedih dengan kenyataan yang ia hadapi..

Kami kembali keruang Max

"Kak...  Bagaimana bisa kamu mengencani  wanitaku?! Kau sengaja haa??!! "

"Heh jaga ucapanmu!!  Mana aku tahu kalo dia mengencanimu juga di tinder, dia berbicara tentangmu tapi memangnya aku tahu kalo nicname mu Roy??? Kau harusnya paham jika dia menceritakanku namaku pun tak berubah, harusnya kamu peka dong!!!"

"Heh kak!!!  Emangnya yang namanya Max cuman kamu doang?!  Mikir dong?!!! "

"Udah sekarang diam dan berpikir..  Bagaimana seharusnya!!  Aku yakin Ava sekarang pasti sedang sedih.. "

PoliandriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang