Manusia sangat takut untuk mengatakan kesalahannya dan lebih memilih untuk berbohong demi kebaikan dirinya sendiri.
-Khanza Raqilla.-Hilang [Lesti]-
"Udah sore, pulang yuk!" ajak Farel.
"Kita kesini memang sudah sore, Farel." jelas Erick.
"Ya maksud gue tuh, udah hampir malam," Farel tetap saja kekuh tidak mau salah.
"Sekalian lihat senja pergi." ujar Tara yang disetujui Khanza.
Kini ke-5 anak SMA itu duduk ditepi pantai. Menikmati sejuknya ombak pantai, dengan kebisuan. Hanya suara alunan musik menemani mereka. Entahlah terlihat dari wajah masing-masing bahwa mereka sedang berdoa supaya luka yang pernah singgah cepat membaik.
Raven merangkul Khanza dari samping. Ia memperhatikan manik mata coklat milik gadis itu. Terlihat dari samping manis, terlihat dari depan cantik, terlihat dari belakang sempurna, pikir Raven. Ia sangat menyayangi gadis yang bersamanya saat ini. Entah gejolak apa, namun gadis ini memang membawa pengaruh besar untuk dirinya.
"Kamu suka senja?" tanya Raven.
Khanza menggeleng. "Aku suka bintang dan kamu," Khanza tertawa sendiri akan gombalannya.
Raven mengusap rambut Khanza dengan lembut. "Kenapa suka aku?"
"Gak tahu juga," sahut Khanza.
"Senja itu akan pergi sebentar lagi dengan luka yang dibawanya," ujar Tara tiba-tiba.
"Luka?" pertanyaan ini keluar dari mulut Farel.
Erick menghiraukan mereka yang memiliki pasangan, tidak seperti dirinya menjadi nyamuk dimana-mana. Ia menikmati pemandangan senja dengan alunan musik yang pas menurutnya.
"Iyaa, luka itu akan sembuh besok." ujar Tara lagi yang tidak dapat dimengerti semuanya.
"Besok ia akan kembali dengan senyuman kegembiraan, aku percaya." imbuhnya.
Khanza memeluk tubuh Tara. Begitu pun juga dengan Tara ia memeluk balik tubuh Khanza. Keduanya mengisyaratkan isi hati mereka masing-masing. Sepertinya ada luka yang sangat dalam, tapi entahlah mereka tidak bisa mengucapkannya dengan kata-kata. Hanya senja yang mendengar isi hati mereka saat ini.
"Senja tidak pernah ingkar janji, percayalah." bisik Khanza yang dapat didengar Tara.
"Gue percaya, nanti akan ada hal baru yang senja bawa," sahut Tara.
Kini hening. Semuanya menikmati senja yang mulai menyembunyikan dirinya. Senja itu benar-benar pergi, dan senja berjanji akan kembali. Percayalah, senja tidak seburuk yang kalian pikirkan. Senja bisa mendengar curhatan hati kalian, tanpa orang lain tahu. Senja akan ada kapanpun kau membutuhkannya. Jangan bersedih, ini hidup yang harus kita jalani.
"Sekarang pulang," putus Raven.
"Iyaa,"
Semuanya berpamitan dengan senja yang sudah hilang.
"Cepat kembali senja, aku rindu." ujar Khanza tanpa suara.
"Lekas membaik teruntuk hati yang sedang luka," ujar Farel tulus dari hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVEN [END]
Teen Fiction[REVISI❗] [MENGANDUNG KATA-KATA KASAR !!] "Ven, gua suka sama lo!" ujar Khanza lantang. "Kenapa lo suka sama gua sedangkan lo tau gua udah punya pacar?!" ujar Raven. "Gadis yang malang, kamu akan mati!" Note : Murni hasil pemikiran saya, jika te...