—Kamu milik orang tapi kenapa rasanya aku ingin memiliki—
"Ke toilet lama amat dah lo!" omel Tara saat Khanza tiba di kelas.
"Yaudah maap," Khanza duduk dibangkunya.
"Pak Krisma bentar lagi masuk."
"Lah kan kita gak ada jam?"
"Pengumuman pemberontakan kelas yang pindah."
Khanza mengangguk. Ia membereskan alat tulisnya bersiap-siap saja jika ia nanti pindah maka tinggal meluncur saja wkwk.
Tadi gue mimpi gak si?
Ah Khanza sedang memikirkan Raven yang menolongnya tadi. Gawat! Khanza memikirkan orang yang tak disukainya. Cowok egois!
Tapi kenapa Raven tadi menolongnya? bukan kah mereka tak saling kenal? bahkan Khanza tau identitasnya dari Tara. Mungkin cowok itu sedang berbaik hati atau mungkin ia tidak suka melihat wanita diperlakukan seperti itu.
Ah sudah. Khanza bingung sendiri! lebih baik ia memikirkan hal lain dari pada seperti orang stres bertanya tanya sendiri? lebih baik ia memikirkan agar pulang lebih awal sampai rumah. Tapi bagaimana caranya?
"Pagi semua." sapa pak Krisma memasuki kelas.
"Pagi pak." ucap semua murid kecuali Khanza.
Gadis itu masih sibuk dengan pikirannya yang tak terjawab jawab. Tangan kiri yang menopan dagu wajah cemberut pikiran tak karuan! membuat Khanza tak sadar bahwa sudah ada pak Krisma didalam kelas.
"Baik anak anak seperti yang sudah kalian ketahui bahwa hari ini ada pemberontakan kelas."
"Kenapa kelas kita pak?" tanya Lia salah satu murid sekelas Khanza.
"Jangan tanya bapak! tanya bapak kepala sekolah sana!"
"Huuuu..." sorak seluruh murid pada Lia. Seperti bocah esdeh!
"Sudah sudah! bapak akan membacakan siswa-siswi yang pindah ke kelas ipa 5 okay?"
Semua murid mengangguk. Tidak ada yang berbicara semua sibuk mendengarkan siapa saja yang akan pindah. Bahkan ada yang menangis karena salah satu sahabatnya pindah dan yang lain tidak. Begitu pula dengan anak cowok ada yang menangis histeris sekali. Lebay!
"Khanza, Tara."
"Hah? iya pak!" Khanza terkejut saat namanya disebut, ia lalu bangkit dari duduknya dan maju ke depan untuk bersaliman kepada pak Krisma.
"Za mau nga—" Tara menepuk jidatnya saat matanya melihat Khanza yang menyalami tangan pak Krisma.
"Kamu mau kemana Khanza?" ucap pak Krisma bingung bahkan seluruh murid di kelas bingung.
"Mau pindah pak,"
"Hahaha...."
"Kesambet kunti dibelakang lo Za? haha!"
"Nyawanya ilang!"
"Abis tidur ya lo?"
"DIAM!" semua murid yang sedang menertawai Khanza diam semua.
"Bapak tadi baru membacakan nama siswa-siswi yang akan pindah ke ipa 5 bukan pindah sekarang Khanza." terang pak Krisma.
Hah?! jadi gue ngelindur?
Gue kenapa ya tuhann!
Khanza menepuk jidatnya. Tolol! malu maluin aja! Khanza cengengesan ditempat. Ia kaku dan malu dengan apa yang ia perbuat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVEN [END]
Teen Fiction[REVISI❗] [MENGANDUNG KATA-KATA KASAR !!] "Ven, gua suka sama lo!" ujar Khanza lantang. "Kenapa lo suka sama gua sedangkan lo tau gua udah punya pacar?!" ujar Raven. "Gadis yang malang, kamu akan mati!" Note : Murni hasil pemikiran saya, jika te...