Part 12

154 27 89
                                    

Hey gaes!!!

Sebelumnya aku ingatkan untuk selalu tinggalkan jejak!!

Seeyou❤️❕

Identitas—

"Thanks." ujar Khanza setelah turun dari motor.

Raven mengangguk. Mereka sudah tiba di rumah Khanza yang tidak begitu mewah tapi layak dihuni. Sederhana. Lebih tepatnya seperti itu.

Seorang wanita paruh baya keluar dari rumah. "Khanza," panggil Lesti.

"Ibu," sahut Khanza sambil berlari menghampiri Lesti.

"Siapa, Za? gak dikenalin sama ibu?" tanya Lesti.

"Raven bu," ujar Raven memperkenalkan diri.

"Masuk dulu?" tawar Lesti.

"Tidak bu, saya langsung pamit pulang," tolak Raven.

Khanza tersenyum. Ternyata Raven tidak seburuk yang ia pikirkan selama ini. Motor CBR hitam Raven melesat pergi dari perkarangan rumah Khanza.

"Duh senyum-senyum," goda Lesti.

"Ih ibu!" sahut Khanza lalu berlari masuk ke dalam rumah.

Sebuah mobil hitam berhenti dihadapan Lesti yang sedang menutup pintu gerbang. Satu kaca mobil terbuka menampakkan seorang pria bertubuh besar dengan jas hitam melekat di tubuhnya.

Pria itu tersenyum. Lesti mencoba memperhatikan nya. Indera penglihatannya mencoba memperjelas siapa pria itu.

Sepertinya aku kenal batin lesti.

Lesti mencoba mengingat-ngingat lelaki ini. Seperkian detik dari peraduan mengingat lelaki ini Lesti membelalakan matanya. Sangat terkejut. Lesti tidak menyangka orang ini akan kembali. Dengan cepat Lesti mengunci gerbang dan berlari ke dalam rumah.

Pria itu keluar dari mobil dan mendekat ke gerbang dengan senyum liciknya yang tidak lepas.

Khanza sangat senang sebab sifat Raven akhir-akhir ini yang berubah. Tidak! tetapi ia senang bisa memiliki teman lelaki. Gadis itu berjalan menuju balkon dan duduk sambil menatap indahnya kota Jakarta.

Khanza melihat ke halaman bawah rumahnya, ada sebuah mobil hitam disana, dan seorang pria—sepertinya Khanza pernah melihatnya— sedang berdiri dekat gerbang menatap rumah nya dengan tersenyum.

Pria itu sepertinya sadar bahwa sedang diperhatikan. Ia masuk ke dalam mobil nya dan melesat pergi dari sana.

Khanza merasa aneh dengan pria tersebut. Tak lama terlihat sebuah kotak di depan gerbang rumah Khanza. Jujur saja, ini kejadian sangat cepat seperti angin lewat.

Khanza menatap sekitar rumahnya, tapi tidak ada seorang pun di sana. Sepi. Lalu kapan kotak itu ada di sana? ini seperti misteri.

Karena kepo akan isi kotak tersebut. Akhirnya Khanza turun untuk mengambilnya dan membawa nya ke dalam kamar untuk mengetahui isi kotak tersebut.

"Aneh banget ini kotak warna hitam," gumam Khanza.

Khanza mulai membuka kotak tersebut, ternyata masih ada kotak selanjutnya yang dibungkus. Dan kotak tersebut berlangsung hingga menjadi kotak yang sangat kecil.

ZAVEN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang