55

2.1K 257 21
                                    

"Ken, bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ken, bangun. Udah sampai rumah," ucap Alice menepuk pelan pipi Kenzie. Cowok itu sedang memejamkan mata nya. Mungkin karena kepala nya pusing membuat Kenzie memilih tidur.

"Hhmm," rancau Kenzie yang langsung memeluk pinggang Alice dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

Alice mengusap pucuk kepala Kenzie. "Turun, tidur di kamar aja. Terus minum obat," ucap nya lembut.

Kenzie menghela nafas dan menegakkan tubuh. Wajahnya terlihat sedikit pucat, baru kali ini Alice melihat cowok itu lemas dan lesu. "Nanti aku pijitin, sekarang turun dulu," ujar Alice.

Kenzie mengangguk dan turun dari mobil dengan lesu. Alice yang melihatnya tersenyum tipis, cowok itu terlihat tidak bersemangat.

Alice turun dari mobil dan langsung menggandeng lengan Kenzie. Ia takut cowok itu pingsan, ya walaupun kecil kemungkinannya.

"Langsung ke kamar," ucap Alice mengarahkan Kenzie ke lantai dua.

"Hmm."

Tiba nya di kamar, Kenzie langsung berbaring di atas kasur. Alice membantu melepaskan sepatu Kenzie dan menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh cowok itu.

"Aku mau am—"

"Sini aja," potong Kenzie cepat. Tangannya langsung melingkar di pinggang Alice.

Alice menghela nafas dan mengelus surai hitam Kenzie yang semakin panjang. "Aku mau ambil kompresan dulu, sekalian obat penurun panas buat kamu," ucap nya lembut.

Kenzie menggeleng pelan dengan mata terpejam. "Nggak, kamu tetap di sini."

Alice yang tidak tega memilih menurut. Ia naik ke atas kasur dan membaringkan tubuhnya tepat di sebelah Kenzie. Semakin leluasa memeluk Alice, tangan Kenzie semakin memeluk pinggang gadisnya posesif.

"Makan apa tadi sampai sakit kaya gini?" tanya Alice pelan. Saat jam makan siang mereka tidak bertemu karena memang Alice sedang sibuk, begitu pun Kenzie.

Kenzie menggeleng. "Nggak makan."

Alice berdecak. "Kenapa nggak makan? Jadi sakit kan!" seru nya mengomel.

Kenzie tersenyum tipis. "Nggak sama kamu. Jadi nggak mau makan," balasnya serak.

"Kan udah aku bilang makan! Aku bisa sempatkan makan, tapi kamu jadi nggak makan," celoteh Alice lagi.

Kenzie semakin mengeratkan pelukannya. "Nggak apa-apa. Asalkan jangan kamu yang sakit," balas nya.

Tangan Alice terulur untuk memijit kening Kenzie. Terasa hangat kening cowok itu. "Tinggal sebentar ya, aku mau ambil obat dulu," izin nya lagi.

Kenzie membuka mata nya perlahan. Mata nya terlihat sayu dan baru kali ini Alice melihat Kenzie sangat lemah. "Jangan lama-lama," ucapnya pelan.

Alice tersenyum dengan anggukan. "Siap!" Tangannya bergerak untuk melepaskan tangan Kenzie dari pinggangnya. "Aku ambil obat dulu ya."

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang