70

1.1K 72 10
                                    

Masih ada yang menunggu cerita Kenzie & Alice?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih ada yang menunggu cerita Kenzie & Alice?

H A P P Y R E A D I N G

Menatap kedua anaknya, Alice tersenyum tipis. Kedua anaknya memiliki sifat yang sangat berbeda. Di mana anak pertama, Kenzo Elviaro Arslan memiliki sifat yang dingin, cuek dan datar. Sedangkan anak kedua, Zeelina Felisia Arslan memiliki sifat periang dan selalu tersenyum.

"Pulang sekolah bunda mau ajak kalian pergi," ucap Alice dengan memberikan beberapa lauk untuk sarapan pagi di piring kedua anaknya.

Kenzie yang juga sedang berada di ruang makan mengangguk.

"Kemana?!" tanya Zeelina semangat. Berbeda dengan Kenzo yang yang mengangguk saja.

Alice tersenyum. "Rahasia dong. Sebenarnya, tempat kesukaan ayah kamu. Tapi kami mau mengajak kalian," jawabnya.

Zeelina mengangguk di sela mengunyah makanannya. "Langsung jemput di sekolah?" tanyanya lucu.

"Iya, sayangnya ayah," jawab Kenzie lembut.

Zeelina tersenyum. "Oke! Mau pamel, kalau bunda sama ayah Zee cantik dan tampan!" serunya semangat.

Kenzo menggeleng kepala mendengar ucapan sang adik. "Itu, anak laki-laki yang deketin kamu gimana?" tanyanya tiba-tiba.

Zeelina mengerjap kemudian, mendesis karena ucapan sang kakak. "Si-apa?" tanyanya dengan melirik kedua orang tuanya.

Kenzo tersenyum jahil dan menaik turunkan alisnya. "Banyak, bukan cuma satu. Apalagi-"

"Ssttt! Abang celewet nih!" kesal Zeelina dengan menutup bibir Kenzo.

Alice dan Kenzie saling tatap kemudian, tersenyum. "Ada yang deketin kamu, dek?" tanya Kenzie lembut. Ikutan jahil.

Zeelina kembali mengerjap dan cemberut. "Eum, i-iya. Tapi-tapi dia duluan ayah! Bukan Zee," serunya membela. Takut sang ayah marah mengingat usianya masih anak-anak.

Alice tertawa kecil diikuti Kenzo. "Putri bunda banyak yang deketin ternyata," godanya.

"Banyak bun," sambung Kenzo diikuti senyuman jahil.

Zeelina berdecak. "Ish! Kak, Ken nyebelin! Tau dali mana coba?! Kita, kan beda sekolah. Lagi juga aku nggak suka meleka! Sukanya Al-" Ucapannya terhenti dengan membekap bibirnya sendiri. Hampir saja keceplosan.

"Al...?" tanya Kenzie penasaran.

"Al, siapa dek?" sambung Alice yang ikutan penasaran.

Zeelina menggeleng dan memasukan beberapa suap nasi ke dalam mulutnya. Berbeda dengan Kenzo yang tersenyum tipis. "Udwah kenyawng! Adek, mau belangkat se-kolah dulu," serunya dengan menelan makanannya sejenak diakhir kalimat.

Alice mendekati Zeelina dan menepuk punggung putrinya. "Pelan-pelan sayang," serunya khawatir.

Zeelina meringis dengan menepuk dadanya. Kenzie dan Kenzo yang melihatnya ikut khawatir. "Abang sih!" kesal Zee cemberut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang