63

1.5K 188 20
                                    

"Kak Alice!" Panggilan seseorang membuat Alice menoleh dan seketika tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak Alice!" Panggilan seseorang membuat Alice menoleh dan seketika tersenyum.

Alice langsung mendekati sumber suara, namun Kenzie menahan pinggangnya. "Pelan-pelan sayang, ingat kamu lagi hamil," sikap posesif dan protektif Kenzie keluar kembali.

"Ck! Santai aja, Ken. Alice cuma jalan aja." Alvaro jengkel dengan sikap protektif Kenzie yang menurutnya berlebihan.

"Tuh, dengar! Aku cuma jalan bukan lari, posesif banget sih!" timpal Alice akan sikap Kenzie.

Kenzie menghela nafas pelan. "Nurut atau kita pulang," ucapnya memberikan pilihan.

Mata Alice memicing. "Ihh! Iya, iya nurut. Ancaman mulu main nya," balas nya kesal. Sedangkan Alvaro dan Kellia yang barusan saja yang memanggil hanya geleng-geleng kepala.

"Sabar aja, ya, kak. Cowok memang gitu kalau udah sayang banget," seru Kellia dengan senyuman.

Alice mengangguk. "Iya, Li."

"Memangnya kalian mau jalan-jalan kemana?" Alvaro bertanya. Cowok itu tiba-tiba di suruh ikut bersama sang istri dan terpaksa menurut. Karena memang Alvaro juga sama seperti Kenzie. Apapun yang sang istri inginkan akan ia kabulkan.

"Jalan-jalan ke street food," jawab Kellia dan Alice bersamaan.

"Al, kamu jangan makan sembarangan." ucap Kenzie yang tidak suka.

Alice berdecis. "Aku juga pilih-pilih lah! Ken! Nggak mungkin asal beli," balasnya.

Kenzie mengangguk. "Ya udah, jangan marah-marah. Dari semalam kamu emosian terus," ucapnya lembut.

"Kalau bukan—"

"Iya, iya, aku salah," potong Kenzie cepat. Lebih baik ia mengalah daripada Alice semakin kesal dengannya.

"Ayoo, kita mulai. Aku udah nggak sabar mau lihat-lihat," ajak Alice menggandeng lengan Kellia. Mereka berempat sudah tiba di street food dan sekarang waktunya berkeliling.

Para wanita berjalan di depan, memimpin jalan. Sedangkan para pria berjalan di belakang, melindungi wanitanya jika ada sesuatu yang mencurigakan.

"Kakak mau makan apa?" tanya Kellia menatap sekitar. Mata kedua nya berbinar.

"Jus buah yang di mix itu enak kayanya," jawab Alice menujukkan pada stand penjualan jus buah fresh.

"Yuk, kesana. Aku yang pesankan buat kakak," balas Kellia membawa Alice ke depan stand penjual jus.

Tiba di depan, Kellia langsung pesankan jus sesuai dengan keinginan Alice. Lima menit berlalu, jus buah pun telah jadi.

"Nih, kak. Pelan-pelan minumnya," ucap Kellia dengan memberikan segelas jus buah.

Alice menerima dan langsung meminumnya, senyuman langsung tercetak. Rasa manis dan asam dari jus itu membuat susana hati Alice menjadi senang.

"Kakak mau apa lagi?" tanya Kellia. Sepertinya Kellia yang akan menjadi bodyguard Alice untuk saat ini. Sedangkan para cowok hanya memperhatikan mereka dari belakang. Peran mereka tidak penting untuk sekarang.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang