44

2.5K 313 40
                                    

Setelah pertemuan mengharukan, Kenzie dan Alice kembali menghabiskan waktu bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pertemuan mengharukan, Kenzie dan Alice kembali menghabiskan waktu bersama. Awalnya Kenzie timbul rasa amarah saat Alice menceritakan kejadian selama dua bulan ini, dimana rencana Elvin dan Atha membuat Alice seolah-olah meninggal. Tapi ia berusaha memaklum karena mungkin mereka melakukan itu menyangkut keselamatan Alice.

"Hadiah ini kamu beli kapan?" tanya Kenzie menatap kotak hitam pemberian Alice.

Alice tersenyum. "Baru beli tadi sore, kamu tau kan kak Atha itu orang nya gimana? Jadi aku pergi saat kak Atha ke kantor. Aku beli hadiah buat kamu sama Alvaro," jawabnya menjelaskan.

Rawut wajah Kenzie berubah cemberut. "Jadi orang pertama yang tau kamu masih hidup, Alvaro?" tanyanya terdengar lucu.

Alice terkekeh dan mengangguk. "Hmm, aku mau buat surprise. Jadi nggak mungkin kan aku kasih tau kamu," jawabnya.

Kenzi melipat kedua tangannya di depan dada dan menampilkan wajah kesalnya. "Jadi aku orang kedua?"

Alice berfikir sejenak. "Eum, bukan sih. Orang kedua bunda Liana sama om Keano, orang ketiga Jeny, orang ke empat Kellia," jawabnya santai. Tapi tidak dengan Kenzie. "Jadi aku orang ke lima?!"

Alice tersenyum tipis. "Iya," jawabnya terdengar menjengkelkan.

Kenzie mendengus. "Ish! Kamu jahat banget, padahal aku pacar kamu tau! Masa aku jadi orang kelima!" Tidak terima nya.

Alice berdesis. "Cuman gitu aja marah, childish!"

Kenzie menghela nafas dan memeluk Alice dengan erat. "Ya udah maaf, habisnya kenapa bukan aku yang pertama."

"Tapi yang penting kamu udah ada disini, di samping aku. Jangan pernah tinggalin aku lagi ya," gumamnya lirih.

"Iya, Ken."

"Oiya, kamu kapan sekolah lagi?  Banyak yang tanyain loh?!"

Alice merenggangkan pelukannya. "Orang-orang sekolah tau nggak kalau berita aku meninggal?" tanyanya terdengar serius.

Kenzie menggeleng. "Nggak ada yang tau, selain Angkasa, Farel, Dania, Kellia sama Jeny. Orang-orang sekolah mikir kalau kamu lagi ada urusan penting."

Alice menghela nafas lega. "Bagus lah! Aku jadi nggak di anggap mayat hidup nanti saat masuk sekolah."

Kenzie terkekeh. "Bisa aja kamu."

"Ekhmm! Ken. Bawa masuk Alice nya," ucap Liana yang keluar dari rumah dengan melipat kedua tangannya.

Kenzie mendengus. "Bunda ganggu aja!"

Liana berdesis. "Kesehatan Alice belum sepenuhnya pulih, Ken. Jangan egois," ucapnya.

Kenzie menghela nafas dan langsung menarik tangan Alice pelan agar masuk rumah. "Ayoo Al! kita masuk. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi." Ajaknya yang sontak membuat Liana terkekeh.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang