53

2.9K 300 30
                                    

"Lepasin tangan lo dari istri gue!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepasin tangan lo dari istri gue!"

Kenzie melangkah dengan tegas. Ia menatap tajam cewek yang ingin menjahati Alice.

"I-istri?"

Kenzie merangkul pinggang Alice posesif. "Iyaa, apa kurang jelas ucapan gue."

Viran dan orang-orang yang ada di kafetaria langsung di buat melongo. Pengakuan Kenzie membuat mereka terkejut dan langsung menjadi trend topik.

Mata Viran mengerjap, setelahnya tertawa kecil. "Kamu bohong kan, Kenzie? Mana mungkin cewek ini jadi istri kamu?" ucap nya yang masih tidak percaya.

Kenzie tersenyum miring. "Perlu bukti?"

Viran dan kedua teman-temannya saling pandang. Setelahnya mereka mengangguk. "Apa buktinya?" tanya nya menantang.

Kenzie menampilkan smirk, setelahnya menarik pinggang Alice agar bisa berhadapan dengannya. Alice yang di perlakukan seperti itu langsung membulatkan mata nya.

"Ken, mau apa?" bisik Alice. Cowok itu tidak akan melakukan yang tidak-tidak kan di sini.

Kenzie tersenyum manis. Menangkup pipi Alice dengan tangan kanan nya. Setelahnya mendekatkan wajah pada Alice sampai gadis itu bisa merasakan hembusan nafas hangat Kenzie.

"Ken, kamu..." Alice menahan nafas nya dengan mata membulat. Namun setelahnya ia bisa bernafas lega, hampir saja bibir Kenzie menyentuh bibirnya kalau cewek-cewek yang menantang nya tidak berteriak.

"Stop! Aku nggak mau lihat," pekik Viran dan langsung pergi di ikuti teman-temannya.

Keadaan yang tadi nya sepi kembali ramai, walaupun ada sebagian yang masih memperhatikan Alice dan Kenzie.

Kenzie yang masih dekat dengan Alice tersenyum jahil. "Gimana cara aku? Keren kan?"

Alice menelan saliva nya, setelahnya mendorong bahu Kenzie pelan agar cowok itu sedikit menjauh. Alice malu sekali, mereka melakukan itu di tengah-tengah kafetaria.

"Ken, kamu gila ya," ucap Alice dengan mata melotot.

Kenzie terkekeh dan mengusap wajah Alice pelan. "Mata nya nggak usah melotot. Aku nggak bakal takut."

Alice mendengus. "Aku serius, Ken!"

Kenzie menghela nafas, ia kembali merangkul pinggang Alice dengan menghadapkan gadis nya pada orang-orang sekitar. "DENGAR SEMUA! Jangan pernah lo sentuh-sentuh Alice sejengkal saja. Kalau kalian kedapatan menyentuh. Siap-siap, kalian bakal berurusan sama gue." Tegas nya. "Ngerti kalian?!"

Semua yang berada di kafetaria itu langsung mengangguk patuh. Ucapan dan tatapan Kenzie membuat mereka takut dan terpaksa menurut.

Kini tatapan Kenzie yang tadi nya menajam berubah lembut ketika berhadapan dengan Alice. "Kamu bisa tenang sekarang."

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang