62

1.6K 189 11
                                    

"Sabar, Al

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sabar, Al. Tahan emosi kamu," ucap Kenzie dengan mengelus punggung belakang Alice.

Kenzie baru saja tiba di rumah, namun wanitanya masih kesal dengan kejadian yang tadi. Sepanjang perjalanan menuju rumah, Alice misuh-misuh, mengomel pada wanita hamil yang nggak tau diri itu.

"Aku nggak bisa tahan emosi, Ken. Dia itu gila, ngaku-ngakuin kamu suaminya." Alice menghela nafas kasar dan memilih merebahkan punggung nya pada sofa. "Kalau lagi nggak hamil, habis tuh dia sama aku," lanjutnya.

Kenzie tersenyum tipis. "Aku pijitin, ya kaki kamu. Pasti pegel," ucap nya agar suasana hati Alice kembali baik.

Alice mengangguk pelan. "Aku kesal! Dia itu nggak mikir apa sama anak yang di kandungnya," lanjut Alice mengoceh.

Kenzie hanya tersenyum mendengar ocehan Alice kembali. Tangannya bergerak memijit kaki Alice perlahan. "Udah, ya, marah-marahnya nanti Kenzo ikut-ikutan temperamen kaya kamu," celetuk Kenzie yang langsung dapat pelototan dari Alice.

Kenzie main cari perkara sama singa yang lagi marah.

"Heh!" Kenzie langsung cengir kuda. "Bercanda sayang, kamu nyeremin kalau marah-marah. Udah, ya, aku jadi takut," lanjut nya tersenyum manis agar Alice tidak marah padanya.

Alice memutar bola mata malas. "Nggak apa-apa, Kenzo turunin aku. Asalkan jangan kamu," balas nya kembali santai.

Kenzie cemberut. "Kenzo kan cowok, jadi harus turunin aku lah," ucapnya tak mau kalah.

Alice berdecis. "Ngalah kek sama istri sendiri. Nyebelin banget!" kesalnya.

Kenzie menghela nafas pelan. Salah lagi kan. "Iya, iya, aku ngalah. Kenzo turunin kamu tuh."

Alice mengangguk dan kini suasana berubah baik lagi. "Besok aku mau jalan-jalan sama Kellia," ucapnya tiba-tiba yang langsung dapat tatapan tajam dari Kenzie.

"Ngapain sih? Kamu lagi hamil, Al. Jangan capek-capek," seru Kenzie tidak suka. Kesehatan Alice adalah prioritas nya. Kenzie tidak mau Alice sakit jika terlalu lelah.

Alice berdecis. "Aku lagi mau jalan-jalan, Ken. Izinin, ya, ya," mohon nya dengan mata berbinar.

Kenzie menggeleng. "Nggak, Al. Kamu nurut, ya, sama aku. Aku tuh khawatir sama kehamilan kamu," balas nya yang kekeh.

Alice menghela nafas panjang. "Gini deh, kamu temanin aku gimana? Jadi nanti Kellia sama Alvaro, kamu sama aku?" ucapnya memberikan pilihan.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang