13

3K 353 96
                                    

Selama kejadian di cafe, Alice menjadi sangat dingin dan menghidar dari Kenzie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama kejadian di cafe, Alice menjadi sangat dingin dan menghidar dari Kenzie. Setiap Kenzie ingin ke kelas Alice, gadis itu tak ada. Seperti sekarang, jam istirahat telah berbunyi. Kenzie langsung menuju kelas Alice namun gadis itu tidak ada.

"Jen, Alice kemana ?" tanya Kenzie memelas agar cewek di depan nya memberitahu keberadaan Alice.

"Tadi dia minta gue duluan ke kantin dan sampai sekarang nggak ketemu. Biasanya kalau nggak ada di kantin ya di perpus atau di rooftop," jawab Jeny, ia tak tega dengan Kenzie.

"Ya udah thanks. Gue cari Alice dulu," pamit Kenzie. Kali ini ia menuju rooftop, karena sebelum ke kelas Alice, dirinya mencari Alice di perpustakaan terlebih dulu.

Kenzie menaiki tangga dengan cepat. Ia kangen dengan gadis itu. Padahal baru kemarin ia tidak bertemu Alice. Pintu rooftop Kenzie buka, namun langkahnya terhenti saat mendengar suara seorang perempuan. Kenzie mengurungkan niatnya untuk mendekat. Ia memilih bersembunyi untuk melihat mereka.

"Alice," gumam Kenzie saat melihat Alice dengan seorang gadis yang membelakanginya.

"Mau lo apa ? Belum puas buat hubungan gue sama Kenzie hancur ?" Itu suara dari Alice.

"Belum, gue belum puas. Gue mau buat lo menjauh dan di benci Kenzie!"

Kenzie berdecak. Cewek itu masih saja keras kepala.

Alice tertawa hambar. "Jangan mimpi, lo siapa nya Kenzie, hm ?" tatapan yang di berikan Alice kali ini begitu tajam. "Lo anak baru di kelas Kenzie. Jangan berharap lebih."

Kenzie yang mendengar jawaban Alice tersenyum tipis. Berarti Alice tidak benar-benar marah padanya.

"Sialan lo!" ucap nya kesal dan ingin menampar Alice. Kenzie ingin langsung keluar, namun langkahnya terhenti kembali saat melihat Alice menepis tangan cewek itu dan memelintirnya ke belakang punggungnya.

"Lo, belum tau siapa gue ?" ucap Alice pelan penuh penekanan.

Kenzie tersenyum bangga. Sifat asli gadisnya telah kembali.

Cewek itu meringis membuat Alice mendorongnya agar menjauh darinya.

Alice menatap tubuh cewek itu dari bawah ke atas dengan tatapan menjijikan. "Lo, nggak pantes bersanding sama gue. Kenzie itu orang pemilih, kalau lo mau disukai sama dia, ubah sifat lo yang menjijikan itu," ucap nya meremehkan.

"Lo sama teman lo...Laurie, sama-sama murahan," lanjut Alice dengan smirk nya.

Kenzie tersenyum bangga. Alice nya telah kembali. Sedangkan perempuan yang di tindas Alice mengepalkan tangannya.

"Verra Alisan, anak dari pemilik rumah sakit jantung kasih..." Jeda Alice tersenyum miring dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"...sampai kapan pun, lo nggak akan bisa bersanding sama gue. Kenzie nggak akan suka cewek kaya lo. Jadi jangan ketinggian mimpinya," lanjutnya dan ingin meninggalkan Verra.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang