03

4.3K 473 94
                                    

Ken, Alice udah sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ken, Alice udah sadar.

Kenzie berlari sekuat tenaga di koridor rumah sakit saat dapat kabar Alice telah siuman, padahal tadi di sekolah Kenzie sedang ada ulangan dan setelah dapat pesan dari Delvin kalau Alice telah sadar, Kenzie langsung pergi tanpa pamit dengan guru.

"Bun, mana Alice ?" tanya Kenzie khawatir saat tiba di depan ruang rawat Alice. Semua sedang berada di depan ruang rawat Alice.

"Kamu tenang yaa, tadi saat Alice sadar ada komplikasi. Jadi sekarang lagi di tangani dokter," ucap Liana menenangkan putranya.

"Lo tenang bro, Alice bakal baik-baik aja," ucap Delvin menenangkan juga.

"Kenapa Alice bisa komplikasi ?" tanya Kenzie khawatir sambil menatap dalam ruangan, di dalam ia bisa melihat dokter sedang memeriksa keadaan gadis nya. Terlihat mereka sedang panik.

"Tadi ada sedikit masalah, tapi untung Delvin buru-buru panggil dokter," jawab Liana.

"Bun, Alice baik-baik aja kan ?" tanya Kenzie lagi tanpa lepas tatapan nya dari Alice.

"Kamu berdoa aja yaa, Alice pasti akan baik-baik," ucap Liana mengusap punggung Kenzie.

Setelah sepuluh menit dokter menangani Alice. Mereka keluar dengan menghela nafas lega.

"Gimana dokter keadaan Alice ? Dia baik-baik saja kan ?" tanya Kenzie bertubi-tubi, Liana mengelus punggung Kenzie agar tenang.

Dokter mengangguk. "Pasien sudah melewati masa kritisnya, tadi sempat ada komplikasi tapi akhirnya bisa kami tangani."

Liana, Kenzie dan semua orang yang menunggu kabar Alice menghela nafas lega. "Apa sekarang boleh masuk ?" tanya Kenzie, ia ingin melihat Alice yang telah membuka matanya.

"Boleh, tapi saya saran kan tidak banyak yang masuk. Karena kondisi pasien belum stabil dan tetap tenang ya, agar tidak mengganggu kondisi pasien," jawab dokter menjelaskannya.

Kenzie mengangguk mengerti, begitu pun yang lain.

"Ya sudah, kalau begitu saja permisi. Kalau ada apa-apa dengan pasien, segera panggil saya," pamit nya.

"Baik dok, terima kasih." Setelah dokter pergi, Kenzie meminta masuk pertama.

"Bun, aku dulu yang masuk ya," pinta Kenzie memelas.

Liana tersenyum. "Ya udah sana, tapi ingat kamu jangan sampai heboh," pesannya.

"Iya bunda. Bro gue masuk ya," ucap Kenzie pada kedua temannya.

"Yoi, tapi tetap tenang."

Kenzie akhirnya masuk ruangan rawat Alice dengan perlahan. Kenzie tersenyum lega, sangat lega saat melihat mata itu terbuka dan menatapnya.

Kenzie duduk di samping bangkar dimana Alice tertidur dan menggengam tangan dingin itu dengan lembut. "Hai, sayang," ucapnya lembut.

Alice menatap Kenzie, tak ada suara yang keluar. Namun Kenzie tau arti tatapan itu.

𝟶𝟸. ᴋᴇɴᴢɪᴇ & ᴀʟɪᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang